Sukses

Ditemukan, Tengkorak Perempuan Mesir Kuno dengan 'Hair Extension'

Saat mengekskavasi sisa-sisa jasad seorang perempuan Mesir kuno, para arkeolog terkesima dengan tatanan rambutnya. Rumit.

Liputan6.com, Amarna - Lebih dari 3.300 tahun lalu, di sebuah kota yang baru dibangun di era Mesir kuno, seorang perempuan dengan gaya rambut rumit, menggunakan helaian tambahan alias 'hair extension' dimakamkan.

Jenazahnya tak melalui proses rumit mumifikasi, hanya dibungkus dengan sejenis tikar. Saat mengekskavasi sisa-sisa jasad wanita itu, para arkeolog terkesima dengan tatanan rambutnya.

"Ia punya gaya rambut yang sangat kompleks dengan sekitar 70 sambungan rambut  -- diikat di lapisan dan ketinggian berbeda," demikian tulis Jolanda Bos, arkeolog yang bekerja pada Amarna Project, dalam sebuah artikel yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Journal of Egyptian Archaeology, seperti Liputan6.com kutip dari situs sains LiveScience, Kamis (18/9/2014)

Para peneliti sama sekali tak tahu nama, usia, atau pekerjaan si mayit. Namun, perempuan Mesir kuno itu adalah satu dari ratusan orang sezamannya, yang rambutnya masih melekat di kepala meski sudah terkubur ribuan tahun di pekuburan dekat kota kuno yang kini bernama Amarna.

Kota kuno itu dibangun sebagai ibukota baru Mesir, oleh Firaun Akhenaten yang memerintah 1353 sampai 1335 SM -- setelah revolusi relijius dengan menyembah Aten, Dewa Matahari berbentuk cakram.

Akhenaten memerintahkan kota baru itu dibangun di gurun. Ia juga bertitah, semua simbol dewa lainnya dihancurkan. Amarna ditinggalkan tak lama setelah kematian sang firaun. Saat ini, para arkeolog yang didukung Amarna Trust sedang menyelidiki segala aspek dari kota kuno itu, termasuk dandanan rambut para penghuninya.

Jolanda Bos memimpin riset tentang dandanan rambut. Dan temuan perempuan dengan 70 sambungan rambut yang membuatnya terpana.

"Apakah itu tatanan rambut untuk pemakaman atau bukan, adalah salah satu pertanyaan utama dalam riset," kata Bos dalam surat elektroniknya pada LiveScience. "Rambut itu kemungkinan besar ditata setelah kematian, sebelum seseorang dikuburkan. Tapi ada juga peluang bahwa gaya itu juga digunakan sehari-hari. Atau dengan kata lain, orang Amarna menggunakan sambungan rambut setiap harinya."

Saat Bos menganalisa 10 tengkorak, 28 di antaranya masih berambut, di pamakaman Amarna, ia menyadari orang-orang kuno memiliki jenis rambut berbeda. "Dari rambut hitam yang sangat keriting sampai lurus dan berwarna kecoklatan," tulis dia. "Hal tersebut mungkin merefleksikan tingkat variasi etnis."

Tengkorak-tengkorak dengan rambut coklat seringkali memiliki cincin atau kumparan di sekitar telinga mereka. Gaya yang diduga populer di Amarna kala itu.

Orang-orang di kota ini juga tampaknya menyukai kepang. "Semua kepang dalam tatanan sangat sederhana, yang dijalin dari 3 pilinan rambut. Kebanyakan selebar 1 cm," kata Bos.

Orang Amarna juga menyenangi tatanan rambut pendek. "Panjang kepangan tak lebih dari 20 cm, jika tak dipilin paling panjangnya sekitar bahu," tambah Bos. "Rambut terpanjang yang ditemukan terdiri dari ekstensi berlapis-lapis dengan panjang sekitar 30 cm."

Untuk menata rambutnya, orang Amarna menggunakan sejenis lemak. Biar rapi. Tapi butuh penelitian lebih lanjut untuk mengungkap lemak apa yang mereka gunakan. Sementara, tekstil yang ditemukan pada setiap tengkorak mungkin digunakan untuk menutupi bagian kepala.

Dalam 1 kasus, seorang perempuan memiliki rambut berwarna oranye kemerahan. Diduga, diwarnai dengan daun pacar. "Wanita itu mungkin mengecat rambutnya. Untuk alasan yang sama dengan perempuan masa kini: menutupi ubannya," kata Bos. Masih banyak misteri kota Mesir kuno itu yang belum terkuak. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini