Sukses

Mengagumkan, Nenek 99 Tahun Jahit 849 Baju untuk Anak Afrika

Lillian Weber tergerak saat mendengar banyak anak perempuan di Afrika yang tak punya gaun layak. Ia memilih bertindak, tak sekedar kasihan.

Liputan6.com, Iowa - Usia Lillian Weber sudah 99 tahun. Tubuhnya sudah renta, penglihatannya makin berkurang. Ia bisa saja menikmati sisa hidupnya dengan nyaman. Namun, sang nenek tak mau berpangku tangan saat mendengar ada banyak anak perempuan di Afrika yang tak punya gaun layak.

Tapi caranya bukan dengan membeli atau sekedar mengumpulkan sumbangan pakaian layak pakai. Nenek Lillian memilih menjahit sendiri baju-baju itu. Seperti diberitakan Oddity Central yang dimuat Liputan6.com, Kamis (28/8/2014), ia meluangkan waktunya setiap hari. Membuat pola, memotong kain, dan menjahitnya menjadi gaun terusan untuk gadis-gadis cilik nun jauh di Benua Hitam.

Tiap pagi, Nenek Lillian memulai kegiatannya. Istirahat sejenak di siang hari, bekerja kembali hingga sore. "Ini yang ingin aku lakukan," kata dia.

Baju-baju hasil jahitannya, semua model terusan, akan disumbangkan ke Little Dresses for Africa, sebuah organisasi yang mendistribusikan baju untuk gadis cilik miskin di Afrika dan sekitarnya.

Apa yang dilakukan oleh Lillian sangat luar biasa, terlebih di usianya yang sudah senja. Dalam sehari, ia bisa menyelesaikan 1 gaun. "Aku dulu bisa membuat 2 baju sehari, tapi sekarang hanya satu," kata nenek berhati mulia itu.

Menurut putrinya, Linda, Lillian punya ciri khas pada setiap pakaian yang dijahitnya. "Baginya tak cukup sekedar menjahit, ia memberi sentuan khusus, terutama di bagian depan baju, agar terlihat istimewa," tutur Linda. "Aku sangat bangga pada ibuku."

Lillian memulai proyek mulianya pada tahun 2011. Ketika itu ia berkumpul dengan sekelompok wanita sepuh berusia di atas 80 tahun. Dari sekedar ngobrol, tercetus ide untuk mendukung gerakan Little Dresses for Africa.

Sejauh ini dia telah membuat lebih dari 840 terusan. Gaun-gaun mini yang cantik dengan warna cerah. Tapi, jumlah belum cukup, nenek Lillian berencana membuat 1.000 potong. Setelah misinya berhasil, ia akan istirahat sebentar, dan lanjut lagi.

"Kalau jumlahnya sudah 1.000 potong, jika bisa, aku belum akan berhenti. Aku akan terus melakukannya. Aku senang dan menikmatinya" ujar nenek yang akan berulang tahun ke-100 pada Mei tahun depan.

Berkat kegigihannya menjahit dress bagi gadis-gadis kurang mampu, nama Lilian pun menjadi 'buah bibir'. Bahkan ia dinominasikan untuk menerima penghargaan atas aksi mulianya itu.

"Saya pikir dia patut dicontoh," Tonya Urbatsch, yang menominasikan Lilian untuk sebuah penghargaan. "Seseorang yang tidak sekedar duduk-duduk menghabiskan waktu hingga akhir hidupnya."

Pendiri organisasi Little Dresses for Africa, Rachel O'Neill mengatakan, mereka telah mengumpulkan lebih dari 2,5 juta pakaian terusan, yang telah didistribusikan di 47 bagian negara Afrika.

Rachel berencana untuk melakukan perjalanan ke Afrika pada bulan September. Ia ingin memberikan dress buatan Lillian -- tanda cinta sang nenek -- secara langsung pada anak-anak Afrika. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini