Sukses

Israel dan Palestina Saling Klaim Kemenangan di Gaza

Ada berpendapat, kedua pihak menyepakati gencatan senjata terbuka sejak Selasa 26 Agustus, karena mereka sudah lelah bertempur.

Liputan6.com, Gaza - Terhitung sejak Selasa 26 Agustus pukul 19.00 waktu setempat, gencatan senjata diberlakukan di Jalur Gaza. Pasukan dari kedua belah pihak ditarik, saling tembak roket dihentikan. Kesepakatan yang dihasilkan lewat perundingan Israel-Palestina di Mesir itu mengakhiri konflik yang memuncak sejak 8 Juli 2014 lalu, sejak diberlakukannya Operation Protective Edge, yang menewaskan sekitar 2.200 orang.

Gencatan senjata dirayakan meriah di Gaza. Orang-orang turun ke jalan, berpawai, melepaskan tembakan ke udara. "Kita berada di sini hari ini untuk menyatakan kemenangan bagi Gaza atas pertolongan Allah dan ketabahan rakyat kita dan perlawanan mulia," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri.

Kemenangan juga diklaim pihak Israel. "Hamas dihantam keras dan tak mendapatkan satu pun tuntutannya," kata PM Israel Benjamin Netanyahu dalam konferensi pers di Yerusalem, Palestina, Rabu 27 Agustus kemarin.

Netanyahu mengatakan, operasi militer di Gaza telah menghapus kemampuan Hamas melakukan pembunuhan massal di Israel. Meski terbukti tak bisa menggulingkan faksi itu.

Tak hanya itu. Juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dikutip dari VOA News, Kamis (28/8/2014) mengatakan, terowongan yang digunakan militan Hamas untuk menyelinap ke Israel dan melancarkan serangan telah hancur.

Menurut dia, Hamas gagal dalam upaya mengakhiri blokade Gaza dan membuka pelabuhan dan bandara wilayah yang dilanda perang itu.

Di sisi lain, Hamas mengklaim telah membunuh 64 tentara Israel selama perang tersebut, korban militer terbesar negeri zionis itu sejak tahun 2006. Sementara lebih dari 2.100 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel, sebagian dari mereka warga sipil -- juga pemimpin Hamas.

Berdasarkan pandangan para analis, yang salah satunya kepala berita di surat kabar Israel Maariv, hasil konflik kedua kubu itu imbang.

Sementara media lain memberitakan, kedua pihak menyepakati gencatan senjata terbuka sejak Selasa 26 Agustus, karena mereka sudah lelah bertempur. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini