Sukses

10 Bocah Gaza Tewas Saat Idul Fitri, Apa Makna 'Selamat' Obama?

Obama dan Gedung Putih merilis ucapan Selamat Idul Fitri. Menuai reaksi balik, terutama terkait posisi AS soal Gaza.

Liputan6.com, Washington DC- Gedung Putih mengucapkan Selamat Idul Fitri melalui Twitter: "Muslims in the United States and around the world a blessed and joyous celebration."--Obama on #EidMubarak. Semoga Muslim di Amerika Serikat dan dunia mendapatkan berkah dan merayakannya dengan penuh kegembiraan.

Pesan yang diposting Senin waktu setempat menuai reaksi balik, terutama terkait posisi Obama soal Gaza -- di mana lebih dari 20 warga Palestina, termasuk 10 anak tewas akibat serangan Israel saat Idul Fitri.

Obama sebelumnya juga mengeluarkan ucapan Selamat Idul  Fitri  secara langsung. "Muslim di seluruh Amerika Serikat dan di seluruh dunia merayakan Idul Fitri, Michelle dan saya mengucapkan selamat, yang terhangat, kepada mereka dan keluarga," kata Obama.

"Idul Fitri menandai akhir Ramadan, juga merayakan nilai-nilai universal yang mempersatukan kita dalam kemanusiaan dan memperkuat kewajiban -- bahwa orang-orang dari semua agama harus membantu satu sama lain, terutama untuk mereka yang terkena dampak kemiskinan, konflik, dan penyakit," tambahnya.

"Kami berdiri bersama orang-orang dari semua agama, di sini dan di seluruh dunia, untuk melindungi dan memajukan hak-hak setiap orang untuk makmur, dan kami menyambut komitmen mereka untuk balas budi kepada komunitas mereka," kata Obama.

Namun, tak semua terkesan dengan ucapan Obama. Seperti seseorang yang membalas di Twitter, "kecuali mereka yang ada di Gaza. Karena mereka terlalu sibuk, terus-menerus dibom."

"Yang di Gaza juga (Obama)?" tanya Semra Akay, pengguna Twitter yang mengaku kandidat doktor di Inggris seperti Liputan6.com kutip dari Al Arabiya, Rabu (30/7/2014). "Betapa hipokritnya."

Sementara, pengguna Twitter @abdikarim_abdi3 menulis: "Obama merilis ucapan Idul Fitri namun mengabaikan anak-anak di Gaza yang tak bisa merayakan hari Istimewa itu."

Blogger Suriah, @nmsyria mengajukan pertanyaan pada orang nomor satu di AS itu. "Apakah 'hak Israel untuk mempertahankan diri' ada di catatan kaki, atau penghinaan itu cukup dilakukan saat buka puasa di Gedung Putih?"

Kontroversi Kedua

Ucapan selamat Idul Fitri Obama adalah kontroversi kedua bulan ini terkait cara Gedung Putih merangkut umat muslim dan dalam kaitannya dengan kebijakan AS di Timur Tengah.

Bulan lalu, dalam rangka Iftar atau buka puasa di Gedung Putih untuk para pemimpin komunitas Muslim AS, Presiden Obama bikin marah tetamunya dengan mengatakan, adalah hak Israel mempertahankan diri, di tengah serangan mematikan yang terjadi atas Gaza.

Tarik Takkesh, advokat yang diundang ke Gedung Putih menulis bahwa Presiden Obama "secara simbolis menampar tamu muslim tidak hanya sekali, tetapi dua kali. Di wajah."   

"Saat itu aku shock bukan main, aku pun bertanya-tanya -- apakah Presiden punya nyali mengundang perwakilan dari Hamas untuk makan malam di acara Paskah Yahudi di Gedung Putih? Atau hanya komunitas muslim AS yang dipermalukan seperti ini," tulis Takkesh dalam artikel di Mondoweiss.com.

Padahal, berdasarkan polling Gallup pada 2014, muslim Amerika telah memberikan persetujuan tertinggi pada Obama di antara kelompok-kelompok agama di Amerika Serikat sejak tahun 2009.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.