Sukses

Pemkot Bogor Siap Terima Siswa Baru Secara Online

"Jadi, tidak ada titipan, tidak ada beking dan main mata lagi dalam penerimaan peserta didik," urai Walikota Bogor Bima Arya.

Liputan6.com, Bogor - Menjelang tahun ajaran baru, Pemerintah Kota Bogor menyatakan telah siap untuk melakukan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online. Hal itu sesuai dengan SK Gubernur Jawa Barat (Jabar), di mana setiap kota harus menerapkan sistem PPDB secara online.

"Pemkot Bogor adalah kota kelima yang memulai sistem tersebut," ungkap Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto pad Jumat 6 Juni 2014.

Penyediaan PPDB Online itu, lanjut Arya, dimulai dari tingkat SMP hingga SMA. Untuk teknis PPDB online ini, jelasnya, juga bisa dilakukan dimanapun.

Namun setiap sekolah di Kota Bogor juga menyiapkan operator untuk penyediaan PPDB online, jika masih ada masyarakat yang belum mengetahui cara pengunaannya.

Selain itu, program ini juga sebagai bentuk untuk mengantisipasi adanya beking dari sekolah dalam penerimaan siswa, ataupun pungutan liar (pungli) untuk memasukkan siswa tersebut secara mulus ke sekolah.

"Jadi, tidak ada titipan, tidak ada beking dan main mata lagi dalam penerimaan peserta didik," urai Bima.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Ari S Budirahardjo menuturkan bahwa sampai saat ini jumlah sekolah di Kota Bogor pada tingkat SD yaitu 251 sekolah, SMP 115, SMA 49 dan SMK 86. Sementara daya tampung sekolah untuk SD 17.759 siswa, SMP 14.039, SMA 6.609 dan SMK 11.287 siswa.

Untuk kesiapan teknis, beber Ari, dengan koneksi yang tersedia bisa menunjang PPDB online. Pihaknya juga sudah beberapa kali dilakukan simulasi untuk pengecekan secara teknis serta ada sekolah yang melakukan secara mandiri. Kemudian, beberapa sekolah lainnya digabungkan dengan kapastias koneksi  yang lebih baik.

"Kalau kesiapan operator, yaitu dibutuhkan keamanan sistem sudah dikoordinasikan dan dikomunikasikan dengan Kominfo," ujar Ari.

Kemudian, sambung Ari, juga disiapkan alokasi untuk siswa tidak mampu. "Untuk siswa tidak mampu ini akan difasilitasi oleh sekolah masing-masing, setelah masuk juga ada kebijakan. Pada Senin 9 Juni, saya akan melakukan pengecekan terutama untuk wilayah pelosok pada saat PPDB online itu," papar Ari.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bogor Fetty Qondarsyah mengungkapkan bahwa penerimaan siswa itu berdasarkan kemampuan yang dilaksanakan secara konsisten dan objectif serta tidak ada diskriminasi atas gender.

"Pelaksanaan secara kriteria akan kita lihat dari nilai UN dan UAS," jelas Fetty.

Fetty melanjutkan, PPDB online itu akan diberlakukan khusus pada tingkat SMP dan SMA, sementara tingkat SD masih menggunakan seleksi usia dan domisili.

"Untuk pelaksanaan dari mulai PPDB online, yakni 23 hingga 26 Juni. Pengumumannya pada 28 Juni, kemudian pada 3 hingga 4 Juli dilakukan daftar ulang. Dan sesuai SK Walikota, diperbolehkan mengajukan pengumuman setelah ada kuota dan daya tampung," pungkas Fetty.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini