Sukses

Puing yang Terdampar di Pantai Australia Bukan MH370

Itu artinya Boeing 777-200 ER yang hilang bersama 239 orang di dalamnya sama sekali tak meninggalkan petunjuk.

Liputan6.com, Perth - Puing yang ditemukan terdampar di pantai 10 kilometer sebelah timur Kota Agusta -- di ujung selatan negara bagian Australia Barat -- dipastikan tak ada kaitannya dengan pesawat Malaysia Airlines MH370. Itu artinya Boeing 777-200 ER yang hilang bersama 239 orang di dalamnya sama sekali tak meninggalkan petunjuk.

Badan Keamanan Transportasi Australia atau Australian Transport Safety Bureau (ATSB) meneliti foto-foto puing yang ditemukan warga. Benda itu adalah material logam sepanjang 2,5 meter.

"Kami menerima itu bukan petunjuk dalam pencarian MH370," kata Kepala ATSB Martin Dolan kepada ABC News seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Kamis (24/4/2014).

Rabu lalu, Dolan juga sudah menyatakan keraguannya terhadap kaitan puing dengan pesawat yang hilang. "Makin kami melihatnya, makin tak bersemangat rasanya." Gambar-gambar yang sama juga dikirim ke pemerintah Malaysia.

Pihak negeri jiran menjadi penanggung jawab penyelidikan hilangnya MH370, namun upaya pencarian dipimpin Australia melalui Joint Agency Coordination Centre (JACC).

Dua hari terakhir, cuaca buruk menghalangi upaya pencarian MH370 dari angkasa yang dilakukan lewat pesawat terbang, di area 1.600 km barat laut Perth.

Sementara, kapal selam mini Angkatan Laut AS, Bluefin-21 telah menjelajahi 80 persen dari total area 310 km persegi di selatan Samudera Hindia, tapi tak ada puing dalam air yang ditemukan.



Lebih dari 10 pesawat militer dan 12 kapal masih dilibatkan dalam pencarian. Operasi yang melibatkan lebih dari 20 negara ini adalah yang termahal dalam sejarah penerbangan.  

PM Australia Tony Abbott menyatakan komitmennya, Australia "tidak akan beristirahat" sampai pencarian selesai. Biaya yang dikeluarkan tak jadi masalah. Ini soal kemanusiaan.

Jika pencarian bawah laut tak berhasil menemukan MH370, strategi baru akan dimulai. Menteri Pertahanan Australia David Johnston mengatakan bahwa peralatan sonar canggih mungkin akan digunakan dalam tahap berikutnya. "Untuk mencari di lokasi lebih dalam."

Dalam perkembangan terpisah, Pelaksana Tugas Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan, kabinet negaranya telah menyetujui pembentukan tim investigasi internasional untuk "menentukan penyebab sebenarnya dari kecelakaan agar insiden serupa dapat dihindari pada masa depan."

Malaysia Airlines MH370 hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada Sabtu 8 Maret 2014. Pihak Malaysia mengumumkan, Boeing 777-200ER itu dinyatakan berakhir di Samudera Hindia sebelah selatan. Tak ada satu pun yang selamat. Tanpa bukti fisik yang ditunjukkan.

(Shinta Sinaga)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.