Sukses

Dampak Aktivitas Merapi, Magelang Dilanda Hujan Pasir

Hujan pasir dan abu itu melanda daerah di Kecamatan Dukun dan Kecamatan Srumbung.

Liputan6.com, Magelang - Gunung Merapi mengeluarkan lava pijar yang mengarah ke arah barat ke hulu Sungai Senowo. Adanya aktivitas vulkanik tersebut menyebabkan sejumlah daerah di Kabupaten Magelang yang terletak di  sebelah barat Merapi dilanda hujan pasir dan hujan abu vulkanik

Petugas Pos Pengawas Gunung Merapi di Jrakah, Boyolali, Alzwar mengungkapkan suara gemuruh yang cukup kuat terdengar di puncak Merapi, Minggu (20/4/2014) sekitar pukul 04.25 WIB. Setelah itu, terlihat pijaran api meluncur dari puncak menuju ke arah barat.

"Dari Pos Jrakah terlihat luncuran pijaran api atau lava dari puncak meluncur ke arah barat, tepatnya di hulu Kali Senowo," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Selanjutnya dia mengatakan berdasarkan laporan, dampak munculnya hembusan di puncak Merapi, sejumlah daerah di sebelah barat gunung itu mengalami hujan pasir dan hujan abu. Hujan pasir dan abu itu melanda daerah di Kecamatan Dukun dan Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

"Kalau di Kecamatan Dukun itu yang hujan pasir itu di desa-desa yang terletak di bagian atas. Sedangkan di Srumbung hujan pasir terjadi di sekitar desa-desa yang terletak di selatan Pos Pengawasan Gunung Merapi, Ngepos, Srumbung," jelas dia.

Hujan pasir dari Merapi ternyata juga melanda hingga Kecamatan Muntilan yang terletak di sebelah selatan Kecamatan Dukun. Salah seorang warga Muntilan, Sukiman, mengatakan hujan pasir terasa sejak subuh tadi.

"Hujan pasir itu cukup terasa ketika saya sedang naik sepeda motor ke pasar. Di Jalan Raya Muntilan, hujan pasirnya lumayan," ucapnya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, menyatakan status Gunung Merapi tetap normal. "Tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik pasca-letusan tadi," jelas Sutopo. Berdasarkan analisis, beber Sutopo, lava pijar yang keluar dari kawah bukan material juvenile  atau magma baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini