Sukses

Bangku Taman di Jakarta Banyak Dicuri

Pemda DKI menurunkan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) untuk mencari pelaku perusakan atau pencurian.

Liputan6.com, Jakarta - Masih ingat telepon umum yang beberapa tahun lalu banyak terpasang di tempat-tempat terbuka? Kini telepon umum itu sudah tak bisa ditemui lagi. Selain karena tergusur perkembangan teknologi, telpon umum itu juga banyak hilang dan rusak karena ulah tangan jahil.

Nah kondisi ini juga menimpa bangku taman yang terpasang di sejumlah tempat terbuka di Jakarta. Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan DKI Nandar Sunandar mengungkapkan, 8 bangku taman hilang di wilayah Senayan, Jakarta Selatan.

"Ada yang ngambil. Ada juga yang disangka hilang," kata Nandar ketika dihubungi, Jumat (18/4/2014).

Disangka hilang, maksudnya kemungkinan bangku taman tersebut sengaja diambil oleh tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab.

Sedangkan lima bangku lainnya sengaja diambil petugas karena tergusur proyek pembangunan transportasi masal Mass Rapid Transit (MRT) di kawasan Jalan Sudirman. "Depan Ratu Plaza dan Hotel Sultan dicopot. Sudah diangkut ke gudang," jelasnya.

Di antara bangku-bangku itu ada juga yang rusak. Nandar mengatakan, pihaknya sudah menginventarisir bangku yang rusak.

Untuk mencegah bangku dirusak atau dicuri, Nandar mengungkapkan, telah menugaskan masing-masing satu orang petugas untuk mengawasi bangku-bangku tersebut.

Pemda DKI juga menurunkan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) untuk mencari pelaku perusakan atau pencurian. "Setelah ketahuan, kita proses secara hukum," ujar Nandar. Dia menjelaskan, seseorang yang terbukti merusak atau mencuri akan dijerat Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Pemda DKI telah memasang ratusan bangku taman di wilayah Jakarta untuk memberi fasilitas kepada warga. Pada periode pertama, Pemda memasang 344 bangku taman. Periode kedua, ada penambahan 345 bangku taman. Total jumlah bangku yang tersebar di sejumlah trotoar, taman kota, dan taman waduk  689 buah. (Elin Yunita Kristanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.