Sukses

Anas: Saya Memang Menyerang Pak SBY

Mantan Ketum Partai Demokrat itu sengaja membuka data terkait sumbangan fiktif dana kampanye partai berlambang mercy itu pada Pemilu 2009.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku sengaja membuka data-data terkait sumbangan fiktif dana kampanye partai berlambang mercy itu pada Pemilu 2009. Ini adalah serangan yang disiapkan tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah proyek Hambalang dan proyek-proyek lain itu untuk Presiden SBY.

"Dana Piplres 2009 terkait nyapresnya Pak SBY ya benar. Jadi kalau dibilang saya menyerang Pak SBY, saya bilang memang iya," kata Anas di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (7/4/2014).

Anas menjelaskan, serangan itu sengaja dilakukan sebagai respons dirinya terhadap sikap dan tindakan SBY yang merupakan Ketua Umum, Ketua Majelis Tinggi, dan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. "(Serangan) itu hanya untuk memberikan respons apa yang saya alami dari sikap dan tindakan SBY," kata Anas.

Anas sendiri membantah, apa yang dilakukannya itu bertujuan untuk menghancurkan Partai Demokrat. Tetapi hanya semata-mata untuk menyerang SBY.

"Tidak ada rumusnya Anas menyerang Demokrat. Pertama, Anas pernah menjadi Ketua Umum Demokrat. Kedua, sahabat Anas sedang nyaleg di DPR, DPRD. Jadi tidak ada nyerang Partai Demokrat, tidak ada kamusnya Anas nyerang Demokrat," ujar Anas.

Terkait dengan sumbangan fiktif dana kampanye Partai Demokrat pada Pilpres 2009 sendiri, menurut Anas, datanya disajikan dari audit independen dan bersifat otentik.

Karenanya, dia berharap, KPK mau menindaklanjuti data-data tersebut, apakah terkait dengan kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemi atau tidak.

"Datanya itu otentik. Itulah yang perlu diselidki, apakah ada kaitan dengan Century atau tidak. Tugas saya adalah memberikan data, informasi yang valid, otentik, dan benar, bukan fitnah," pungkas Anas.

Sementara Partai Demokrat sempat membantah keterlibatannya dalam kasus Anas. Tudingan mantan Ketum Partai Demokrat itu dinilai sebagai fitnah tanpa bukti.

"Jangan nodai Partai Demokrat dengan kabar yang belum ada kebenarannya bahkan itu fitnah. Belum ada bukti, belum ada apa-apa. Sekarang ini kan juga masih proses hukum," kata Wakil Ketua Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf 22 Maret 2014 lalu. (Raden Trimutia Hatta)

Baca juga:

Demokrat: Belum Ada Bukti Uang Muka Mobil Harrier Anas dari SBY

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini