Sukses

Sempat Kritis, Penculik Bayi di Bandung Sudah Bisa Komunikasi

Meski demikian, dokter akan memastikan apakah Desi sudah bisa diperiksa polisi terkait penculikan bayi pada 25 Maret itu.

Liputan6.com, bandung - Penculik bayi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Desi Ariani, sudah bisa berkomunikasi. Sebelumbnya, perempuan berusia 32 tahun itu dalam kondisi kritis setelah mencoba bunuh diri dengan terjun dari Jalan Layang Pasupati saat akan dibekuk polisi pada Jumat malam kemarin.

"Penculiknya (Desi) dalam kondisi stabil. Sekarang masih ada di IGD," kata Direktur Umum dan Operasional RSHS Bandung Edi Sampurno di kantornya, Sabtu (29/3/2014).

Meski demikian, dokter akan memastikan apakah Desi sudah bisa diperiksa polisi terkait penculikan bayi pasangan Toni Manurung dan Lasmaria Boru Manulang pada Selasa 25 Maret lalu. Sebab, Desi mengalami luka yang cukup serius.

"Ada berbagai macam trauma setelah terjun dari jalan layang. Misalnya tulang, trauma di dalam, kelainan lainnya," tutur Edi.

Oleh karena itu, RSHS menurunkan tim khusus untuk menangani Desi. Sejumlah dokter dikerahkan untuk menangani penculik Valencia Yusnita ini.

"Tim terdiri dari dokter mata, dokter jiwa, dokter tulang, dokter bedah tulang, dan psikiater. Tim akan melakukan evaluasi apakah ada kelainan pada pasien tersebut," ucap dia.

Edi mengaku tak tahu berapa lama Desi akan pulih. "Soal butuh berapa hari untuk memulihkan kondisi, kita lihat day by day," ujar Edi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.