Sukses

Petugas Mendatangi Industri Jamu

Dinas Kesehatan Sukoharjo mendatangi sejumlah industri jamu tradisional. Ditemukan ratusan kemasan jamu tradisional yang tidak disertai kode produksi dan tanggal kadaluwarsa.

Liputan6.com, Sukoharjo: Dinas Kesehatan Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (16/6) mendatangi sejumlah industri jamu tradisional. Langkah ini guna mengantisipasi pembuatan jamu berbahan kimia obat sebagaimana rekomendasi Badan Pengawasan Obat dan Makanan beberapa waktu lalu.

Dalam inspeksi ini petugas tidak menemukan adanya proses campuran bahan kimia obat berbahaya pada jamu. Namun, ditemukan ratusan kemasan jamu tradisional yang tidak disertai kode produksi dan tanggal kadaluwarsa. Sebelumnya Badan POM menemukan puluhan ribu jamu berbahaya yang mengandung bahan kimia obat [baca: BPOM Umumkan Puluhan Jamu yang Berbahaya].

Di Situbondo, Jawa Timur, Dinas Kesehatan setempat menggelar sidak ke toko jamu Sumber Waras di Jalan Jawa, toko Saudara di Jalan Irian Jaya, dan toko Sehat di Jalan Diponegoro. Dari ketiga toko itu petugas Dinkes menemukan ratusan jenis jamu yang sudah kedaluarsa, nomor regristasi fiktif, dan bahan jamu yang diduga mengandung obat-obatan daftar G.

Jamu berbahaya itu, seperti sari rapet, narodo, galian singset, dan jamu flu tulang kemudian disita untuk dimusnahkan. Pemilik toko mengaku, banyaknya jamu kedaluara karena mereka malas meneliti masa penggunaannya dan lebih mempercayakan pada sales jamu. Terkait dengan kejadian ini, petugas Dinkes hanya memberi teguran keras.(ADO/Wiwik Susilo)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.