Sukses

Pertamina Menambah Pasokan Minyak Tanah

Untuk mengatasi kelangkaan minyak tanah, Pertamina telah diinstruksikan Wapres untuk meningkatkan pasokan. Pertamina akan menambah pasokan 100 ribu kiloliter minyak secara nasional hingga akhir Desember.

Liputan6.com, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (27/11), memanggil Tubagus Haryono, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) dan pejabat Pertamina terkait kelangkaan minyak tanah di sejumlah wilayah di Tanah Air. Wapres menginstruksikan pihak Pertamina segera menambah pasokan, berapa pun jumlahnya untuk melayani kebutuhan masyarakat [baca: Warga Pekanbaru Masih Antre Minyak Tanah].

Terhitung besok, pihak Direksi Pertamina berjanji akan menambah pasokan sebesar 100 ribu kiloliter minyak secara nasional hingga akhir Desember. Pihak Pertamina memastikan kelangkaan akan segera berakhir dalam dua hingga tiga hari mendatang.

Kelangkaan minyak yang semakin parah telah membuat konsumen menderita. Antrean panjang dan aksi dorong terus terlihat di semua pangkalan di Medan, Sumatra Utara. Warga harus berbaris berjam-jam supaya mendapatkan minyak yang dijatah lima liter per kepala keluarga. Buat menertibkan para pembeli dari luar wilayah, pihak kelurahan mewajibkan setiap penduduk membawa kartu rumah tangga dan tanda pengenal. Kendati demikian, banyak masyarakat yang kecewa karena tetap tak kebagian.

Kondisi serupa terjadi di Padang, Sumatra Barat. Sejumlah ketua rukun tetangga dilibatkan untuk mengawasi penjualan kepada warga sekitar pangkalan. Namun sistem ini hanya berlaku bagi pangkalan yang belum menerapkan kupon pembelian dari pihak Hiswana Migas (Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas). Pembatasan ini dilakukan karena kuota minyak untuk warga Kota Padang dikurangi.

Masyarakat Kota Pekanbaru, Riau, juga menggunakan kupon untuk membeli minyak di pangkalan. Jumlah yang terbatas selain memicu antrean, juga telah membuat harganya naik dua kali lipat dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah.

Di Jakarta dan Depok, Jawa Barat, bahan bakar minyak ini juga semakin sulit ditemui. Antrean warga terlihat di sejumlah pangkalan yang menjual dengan harga bervariasi. Pejabat Hiswana Migas Depok mengakui ada pengurangan pasokan hingga 25 persen dari kondisi normal.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini