Sukses

Chitosan, Pengawet Makanan Pengganti Formalin

Kulit udang atau kepiting yang selama ini dianggap limbah bisa dijadikan pengawet makanan setelah diolah secara kimiawi. Ramuan yang tak membahayakan kesehatan ini efektif buat mengawetkan ikan asin, bakso, ayam potong, dan tahu.

Liputan6.com, Bogor: Peneliti dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini, menemukan larutan pengganti formalin yang terbuat dari kulit udang atau kepiting. Larutan yang diberi nama Chitosan ini bisa digunakan untuk mengawetkan ikan asin, bakso, ayam potong, dan tahu. Hasil penelitian memastikan, pengawet makanan ini tidak membahayakan kesehatan.

Chitosan adalah hasil uji laboratorium Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB. Bahan baku larutan ini adalah kulit udang atau kepiting yang diolah melalui proses kimiawi yang disebut demineralisasi dan deproteinasi dengan menggunakan larutan basa dan asam asetat atau cuka makan. Kemudian, dipanaskan dengan suhu 90 derajat Celcius hingga kemudian dihasilkan bubuk Chitosan.

Menurut Ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan IPB Linawati Hardjito, makanan yang diawetkan dengan larutan Chitosan tak memiliki efek samping bagi kesehatan manusia. Sebab, tak ada campuran zat kimia apa pun. Kini, larutan Chitosan sudah diproduksi dalam skala kecil dan dijual bebas dengan harga Rp 14 ribu per liter. Sedangkan produksi dalam skala besar sedang dijajaki di kawasan Dadap, Tangerang, Banten.

Sebelumnya, IPB juga telah menyatakan, biji buah picung atau pangi (Pangium edule) bisa digunakan untuk pengganti formalin. Kluwak ini terbukti efektif untuk mengawetkan ikan [baca: Picung, Alternatif Pengganti Formalin].(YAN/Budi Santoso dan Abdul Rosyid)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini