Sukses

Cita-Cita Sang Guru Bantu

Di SDN 19 Cipinang Muara, Jaktim, ada seorang guru bantu hanya bergaji Rp 500 per bulan. Dia adalah Ari Setiyani yang berasal dari Temanggung, Jateng, yang tinggal di sebuah kontrakan dengan harga sewa Rp 300 ribu.

Liputan6.com, Jakarta: Bagi banyak orang profesi guru memang tidak populer. Selain bergaji kecil dan kesejahteraannya kurang terjamin, sebagian masyarakat juga kurang menghargai profesi ini. Meski demikian, ada seorang guru honorer yang tetap bangga dengan profesinya yang hanya bergaji Rp 500 per bulan.

Adalah Ari Setiyani yang menjadi guru bantu di Sekolah Dasar Negeri 19 di Cipinang Muara, Jakarta Timur. Wanita asal Temanggung, Jawa Tengah, ini mengaku menjadi guru sudah impian dirinya sejak kecil. Sebab, ia menilai menjadi guru adalah perbuatan yang mulia.

Oleh karena itu, setelah ia tamat SMA, dirinya memilih perguruan tinggi jurusan keguruan. Hanya jalan meraih cita-citanya ini tidaklah mudah. Setiyani mengaku dirinya sudah beberapa kali mengikuti tes penerimaan guru pegawai negeri sipil di daerahnya, tapi selalu tidak lulus. Alasan itulah yang membuat wanita berusia 27 tahun hijrah ke Jakarta untuk menjadi guru honorer di sekolah dasar tersebut.

Saat ini, Setiyani tinggal di sebuah kontrakan sederhana bersama saudaranya di kawasan Cipinang yang disewa dengan Rp 300 ribu per bulan. Gaji honornya memang habis untuk sewa rumah dan biaya transportasi. Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, perempuan lajang ini mengaku, selepas mengajar dirinya bekerja lepas waktu di kursus komputer dan guru privat untuk siswa SD di sekitar rumahnya.

Menurut Kepala SDN 19 Cipinang Muara, Rumsi, penghasilan Setiyani memang jauh dari standar hidup yang layak untuk tinggal di Jakarta. Namun, kata Rumsi, di mata rekan seprofesinya Setiyani merupakan sosok guru yang patut diteladani.

Bagi Setiyani, tidak ada yang harus disesali dari profesi yang kini digelutinya sejak beberapa tahun lalu. Menurut Setiyani dengan diberlakukannya Undang-Undang Guru dan Dosen, dirinya berharap agar nasib guru honorer atau guru bantu yang jumlahnya puluhan ribu akan lebih baik.(ZIZ/Widiyaningsih dan Kurnia Supriatna)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.