Kiprah Desainer Muda di Panggung Bali Fashion Trend 2018

Liputan6.com, Jakarta Regenerasi merupakan sesuatu yang penting, termasuk di dunia fashion. Kiprah desainer muda yang akan melanjutkan tongkat estafet perkembangan fashion Nusantara pun sangat penting. Di Bali Fashion Trend 2018, sejumlah desainer muda menunjukkan kemampuannya untuk menampilkan karya-karya terbaik mereka.

Andreas Lim, misalnya, desainer asal Medan yang menampilkan The Painter. Karya Andreas terinspirasi dari pelukis yang memoleskan cat pada kanvas putih. Palet warna silver, hitam, dan navy blue dikemas cantik dalam 10 look yang bernuansa abad ke-19.

Terlihat dari colar dengan pita-pita, potongan gaun A line, hingga train pada ball gown. Semua detail pada gaun dibuat handmade untuk memastikan kualitas pakaian rancangannya.

Andreas percaya dengan keunikan karya membuat ia diterima di dunia fashion. Ia pun terus berupaya untuk memajukan dunia fashion dengan memberikan karya original.

"Harus mau terus belajar juga, jangan cepat merasa puas, dan tidak tanggung-tanggung dalam berkarya, itu yang dibutuhkan untuk bisa eksis di dunia fashion ini," kata Andreas Lim saat ditemui di Bali, Sabtu (20/5/2017).

Begitu pula Fenny Salim yang membuat karya ready to wear pertamanya untuk Bali Fashion Trend 2018. Dengan menampilkan gaya feminin dan edgy.

"Mencoba sesuatu yang baru itu penting. Aku biasa mendesain baju pesta, sekarang coba ready to wear, makanya koleksiku kali ini aku namakan Navin yang berarti dalam bahasa Arab, sesuatu yang baru," ujarnya.

Bali Fashion Trend 2018 yang berlangsung di TS Suites Seminyak Bali pada 19-21 Mei 2017 itu digagas oleh Indonesian Fashion Chamber dan TS Suites Seminyak.

Diikuti oleh diikuti 40 desainer yang tidak hanya berasal dari Bali melainkan daerah-daerah lain di Indonesia, acara itu pun mampu menjadi kiblat pencinta fashion dalam maupun luar negeri.