Sukses

5 Hal yang Bisa Membuat Jantung Anda Berdebar Lebih Cepat

Perhatikan 5 hal yang dapat membuat jantung berdebar lebih cepat.

Liputan6.com, Jakarta Jantung merupakan salah satu organ yang bekerja keras dalam tubuh setiap saat. Seringkali kita merasakan debaran yang cukup kuat dan menganggap hal tersebut bukanlah hal yang serius, dan diabaikan. Padahal ritme jantung yang tidak teratur, bisa saja disebabkan oleh apa yang Anda makan, dan minum. Tak hanya itu, bagaimana tubuh mengelola stres juga dapat menentukan kerja jantung pada tubuh.

Dilansir dari Health.com, Rabu (01/03/2017), ritme jantung yang terlalu cepat, bisa diakibatkan oleh lima hal berikut ini.

1. Alkohol
Meminum alkohol dalam jumlah yang besar akan menyebabkan jantung berdebar lebih cepat dan tidak tidak teratur. Hal ini dikenal sebagai holiday heart syndrom. Menurut sebuah studi dalam Journal American College of Cardiology pada tahun 2016, Alkohol biasanya menurunkan tekanan darah, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Para ahli juga mengungkapkan bahwa alkohol bisa mempengaruhi sistem saraf otonom atau merusak sinyal selular yang berfungsi membantu menjaga denyut jantung bekerja konsisten.

2. Kafein
Minuman yang mengandung kafein tinggi sangat mempengaruhi ritme jantung menjadi lebih cepat, dan tekanan darah akan meningkat. Bahkan jika seseorang sensitif terhadap kafein, dalam jumlah yang sedikitpun akan memicu ketidak teraturan denyut jantung.

3. Stres
Sudah menjadi hal umum ketika seseorang mengalami stres maka denyut jantung mereka akan meningkat. Seseorang akan merasakan jantung mereka berdebar lebih cepat ketika gugup dan cemas. Ritme jantung yang ditimbulkan dari stres ringan ini, bisa kembali normal dengan menarik nafas yang dalam atau latihan relaksasi.

4. Dehidrasi
Ketika dehidrasi, tekanan darah di dalam tubuh akan rendah sehingga terjadi ketidakseimbangan elektrolit yang memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dan menimbulkan detak jantung yang cepat. Oleh sebab itu sangat disarankan untuk mengkonsumsi air meneral lebih banyak setiap harinya.

5. Obat-obatan dan Suplemen
Obat-obatan yang sering dikonsumsi antara lain untuk menurunkan berat badan, stimulan anti depresi dan nikotin pada rokok memiliki efek samping dalam mempengaruhi ketidakteraturan detak jantung. Bahkan sebuah studi yang dilakukam pada tahun 2011 menyebutkan bahwa penggunaan rutin nonsteroidal anti-inflammatory drugs atau obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen dan aspirin akan menigkatkan resiko pembekuan darah dan stroke.

(Latifah Gusri)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini