Sukses

Kisah Sopir Taksi Online Temani Wanita Kaya Kesepian

Tak ada angin tak ada hujan, Arief mendapat tawaran untuk menemani wanita kaya yang kesepian. Ini kisahnya

Liputan6.com, Jakarta Biasanya selepas makan siang hingga menjelang jam pulang kantor menjadi waktu yang membosankan bagi Arief. Sebab di antara rentang jam tersebut pengorder taksi online cenderung sepi. Bahkan seringnya tidak dapat penumpang sama sekali.

Di luar ekspektasi, sepertinya hari itu menjadi keberuntungan bagi Arief, pria berperawakan tegap dan tinggi. Kala itu ia mendapat orderan dari daerah perumahan mewah Pondok Indah. Ia mengira akan mengantarkan seorang wanita ke pusat perbelanjaan yang berada di kawasan elit tersebut.

Setelah si wanita duduk manis di belakang pengemudi, tujuan Wulan, bukan nama sebenarnya, ternyata bukan ke mal. Melainkan kafe mewah yang berdiri sendiri. Melihat Wulan diam saja, Arief pun mencoba membuka percakapan dan mencairkan suasana.

Arief terus mengajak Wulan berbincang meski tak banyak obrolan yang ditanggapinya. Namun Arief cuek, ia hanya menginginkan penumpangnya tersenyum dengan segala cara.

Saat tiba di tempat tujuan, Wulan memberitahu Arief untuk menunggu dan meminta tidak mengakhiri order perjalanan. Hampir 15 menit ia menunggu sampai akhirnya Wulan keluar dan menghampirinya.

"Mas, yuk, turun saja. Temani saya makan," pinta Wulan dari samping kaca pengemudi.

"Ah, tidak usah, Bu. Saya tunggu di luar saja," tolak Arief sambil tersenyum mencoba menutupi rasa kagetnya.

"Saya tunggu di dalam ya, Mas. Jangan di-end trip," tegas Wulan.

Arief hanya mencerna dan memandang punggung Wulan dengan tatapan bingung. Apa yang harus ia lakukan?

"Terima kasih sudah mau menemani saya makan," cetus Wulan yang kali ini sudah berhadapan dengan Arief di meja restoran.

"Maaf ya Bu kalau saya lancang," sambar Arief cepat karena kalimat tersebut yang langsung terbesit di pikirannya.

"Mas tidak lancang karena semua ini atas izin dan kemauan saya. Justru saya yang mau terima kasih," sambung Wulan.

Mendengar pernyataan Wulan, perlahan Arief mulai kembali mencairkan suasana. Kali ini bukan di dalam mobil, melainkan di sebuah rumah makan. Sejatinya Arief juga orang yang doyang ngobrol dan ia tak menyia-siakan skill tersebut.

Benar saja, Arief kerap mendominasi percakapan. Mulai dari menceritakan sekilas profilnya, profesinya, dan jokes yang ia dapatkan dari grup messaging apps-nya.

"Saya hanya butuh teman ngobrol seperti ini. Sejak di mobil tadi, Mas sudah menyenangkan," ungkap Wulan ringan.

"Terima kasih," singkat Arief yang mulai sedikit ge er.

Arief pun melirik jam tangannya dan betapa kaget sudah menghabiskan waktu dua jam chit-chat dengan Wulan. Seperti mengerti bahasa tubuh Arief, Wulan pun menyudahi dengan memanggil pramusaji.

"Tolong antar saya ke rumah lagi, ya. Saya senang sudah bisa keluar dan ngobrol dengan Mas," pinta Wulan dengan nada yang sedikit kaku.

Entah mengapa sang sopir taksi online Arief jadi teringat dengan sang istri di rumah. Apakah istrinya juga kesepian seperti Wulan?

Tak ada pikiran macam-macam dengan Wulan. Kejadian ini membuat ia ingin cepat pulang dan bertemu dengan ibu dari dua anaknya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini