Sukses

Ke Pasar Notoharjo, Jokowi Ketemu Orang yang Pernah Menentangnya

Saat sedang asyik melihat-lihat barang dagangan, Jokowi melihat seorang pria berkaos oranye yang ternyata dikenalnya.

Liputan6.com, Solo - Presiden terpilih Joko Widodo mengawali mengisi waktu di kampung halaman dengan mengunjungi Pasar Notoharjo, Solo, Jawa Tengah. Di pasar itu Jokowi sempat bertemu dengan kawan lamanya yang juga pedagang kaki lima (PKL) yang menentang kebijakan relokasi.

Jokowi tampak santai dengan mengenakan baju putih dengan celana hitam. Setibanya di pasar Jokowi langsung mekerumuni pedagang dan warga yang berada di pasar.

Gubernur DKI Jakarta ini lalu mengunjungi beberapa kios pedagang barang bekas yang ada di pasar. Saat sedang asyik melihat-lihat barang dagangan, Jokowi melihat seorang pria berkaos oranye yang ternyata dikenalnya.

Pria itu bernama Joko Sugiharto. Joko ternyata salah seorang pedagang kaki lima yang menentang keras keputusan Jokowi untuk merelokasi pedagang kaki lima.

"Ini orang yang paling keras. Dulu kurus sekarang sudah gemuk," kata Jokowi sambil bersalaman dengan Joko, Sabtu (26/7/2014).

Jokowi mengaku, Joko dan paguyubannya merupakan salah satu pihak yang paling menentang keputusannya untuk merelokasi PKL. Joko bahkan disebut penentang.

"Ini penentang semua ini. Ini dia paling menentang," lanjutnya sambil tertawa.

Sementara, Joko mengaku sangat bangga dengan mantan walikota-nya itu. Joko sangat merasakan manfaat dari relokasi yang dilakukan Jokowi.

"Saya di sini jual barang bekas. Untungnya bisa 4 kali lipat dibanding waktu jadi PKL," kata Joko.

Joko sangat bangga melihat Jokowi yang berhasil menjadi presiden. Dirinya yang memimpin 7 paguyuban PKL langsung mendeklarasikan diri mendukung penuh Jokowi jadi presiden.

"Saya bangga sekali sebagai orang Solo ada warga Solo yang jadi presiden," lanjutnya.

Joko pun mengungkapkan kesannya terhadap presidennya itu. "Pak Jokowi sabar, realistis, kebapakaan, dan pandai ngemong," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.