Sukses

Pendiri Golkar Minta Ical Mundur dari Koalisi Permanen

Dia menegaskan akan memanggil semua kader Golkar untuk mendorong agar Munas dipercepat.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan segenap jajarannya diminta segera menarik diri dari Koalisi Permanen Merah Putih. Sebab, diperkirakan koalisi permanen akan ditinggakan satu per satu oleh anggotanya, mengingat pemenang Pilpres 2014 adalah pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK).

"Paling tidak ada 3 partai (yang menarik diri dari Koalisi Permanen), sehingga arah dan tujuan koalisi menjadi kabur atau tidak jelas," kata pendiri Partai Golkar Suhardiman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (26/7/2014).

Jika tidak, kata Suhardiman, konsekuensinya posisi Golkar semakin terpuruk dalam perpolitikan nasional. Karena arah dan tujuannya semakin tidak jelas. Apalagi usul mengundurkan diri dari proses pencapresan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu datang dari Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung.

Suhardiman menilai, langkah Prabowo yang menarik diri dari proses pilpres yang tengah memasuki tahap akhir telah menodai pembangunan demokrasi Indonesia, yang dengan susah payah dibangun bersama sejak reformasi 1998.

"Karena terbukti Hatta berikut PAN, sesungguhnya menerima kekalahan. Namun sebaliknya Prabowo didorong untuk tidak menerima kekalahan secara ksatria dan terhormat, karena bertentangan dengan UU Pilpres Nomor 42 Tahun 2008," tegasnya.

Karena itu, pendiri Soksi ini menilai langkah politik Golkar yang tetap menempel pada Prabowo sangat keliru, tidak simpatik, dan membuat posisi Golkar menjadi sulit dan bisa ditinggalkan para kadernya.

"Juga dinilai menjadi partai pecundang, tidak ksatria untuk dapat menerima kekalahan," kata Suhardiman. Dia mendesak agar Golkar  secepatnya menggelar Musyawarah Nasional (Munas) sebelum 4 Oktober mendatang. Sebab, 4 Oktober merupakan siklus pergantian kepemimpinan kepengurusan partai, sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Partai Golkar pasal 30.

"Saya melihat Golkar di bawah kepemimpinan Aburizal Bakrie semakin mengalami kemunduran (setback) atau terpuruk," kata Suhardiman.

Dia menegaskan akan memanggil semua kader Golkar untuk mendorong agar Munas dipercepat. Ia yakin itu akan terwujud, karena Golkar terdiri dari 3 organisasi yakni, Soksi, Kosgoro, dan MKGR.

"Pendekatan melalui ketua-ketua DPD 1 Golkar seluruh Indonesia, ada kader Soksi, Kosgoro, dan MKGR. Kita punya pendekatan itu, kita akan panggil semua dan kita akan lakukan pendekatan. Bagaimana pun caranya Munas harus dipercepat," tandas Suhadirman. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini