Sukses

Polda DIY Jaga Ketat KPUD dan Bawaslu

Pengamanan ketat akan dilakukan sampai 20 Juli 2014 dan dilakukan 1X24 jam.

Liputan6.com, Yogyakarta - Pasca pencoblosan 9 Juli 2014, sejumlah lembaga survei merilis hasil quick count perolehan suara pilpres 2014. Belakangan perolehan yang berbeda di beberapa lembaga survei membuat masing-masing capres mengklaim telah memenangkan pilpres. Saling klaim ini membuat tensi politik di daerah semakin tinggi.

Guna mengantisipasi kemungkinan terjadi tindak kekerasan, Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkatkan pengamanan di kantor KPU dan Bawaslu.

Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pujiastuti mengatakan, peningkatkan pengawasan terhadap KPU dan Kantor Bawaslu karena kedua institusi tersebut termasuk obyek vital dan sudah menjadi kewajiban untuk dijaga dan diawasi.

"Baik KPU dan Bawaslu provinsi maupun di kota/kabupaten," kata Anny di Yogyakarta, Kamis (10/7/2014). Dia melanjutkan, meski pengamanan ditingkatkan tapi tidak ada tambahan personel di 2 institusi itu.

Anny mengatakan, polisi akan memantau terus 1X24 jam. Pengamanan ini dilakukan sampai 20 Juli mendatang. Polda DIY masih menetapkan status Siaga I.

"Selain kedua kantor itu. Tempat yang dianggap rawan juga kami jaga ketat, seperti rumah tokoh-tokoh parpol atau pun kediaman ketua tim sukses masing-masing capres," tutur Anny.

Dia meminta kedua kubu tim pemenangan capres-cawapres agar menahan diri dan tidak terlalu berlebihan menyikapi hasil hitung cepat yang sudah dirilis dari sejumlah survei. Dia juga mengimbau masing-masing timses agar dapat mengendalikan massa pendukungnya untuk tidak turun ke jalan menyikapi kemenangan itu.

"Quick count itu kan kalau dilihat ada beberapa persennya yang error, maka jangan ditelan mentah-mentah hasilnya. Mari kita sama-sama tunggu hasil resmi dari KPU saja," tukas Anny. (Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.