Sukses

Jokowi Bertemu Dubes AS, Amien Rais: Blunder Luar Biasa

Amien menilai jika capres ingin melakukan negosiasi dengan dubes, seharusnya dilakukan di tempat yang netral.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional Amien Rais menilai pertemuan antara calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan sejumlah dubes, termasuk Dubes AS, merupakan sebuah blunder.

Menurut Amien, kedudukan dubes berada di bawah presiden. Untuk itu, pertemuan tersebut seharusnya tak perlu dilakukan.

"Blunder luar biasa. Blunder karena dubes itu kedudukannya di bawah presiden dan capres. Apalagi capres sowan ke dubes di rumah pengusaha. Blunder ini semoga tidak terjadi lagi pada capres lain," kata Amien di kediaman Ratna Hasyim Ning di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014).

Mantan Ketua Umum PP Muhamadiyah itu berpendapat, jika capres ingin melakukan negosiasi dengan dubes, seharusnya dilakukan di tempat yang netral.

"Kalau mau negosiasi dengan perwakilan negara, harus di tempat netral. Tapi ini yang saya lihat Mega dan Jokowi sowan ke dubes, ini blunder. I don't understand," ucap Amien sambil menggelengkan kepala.

Bakal capres PDIP Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya melakukan pertemuan tertutup dengan sejumlah duta besar (dubes) di kediaman Presiden Direktur PT Gesit Sarana Perkasa, Jacob Soetoyo di Permata Hijau, Jakarta Selatan. Salah satu yang hadir, Duta Besar Amerika Serikat (AS) Robert O Blake Jr.

Pantauan Liputan6.com, Senin 14 April 2014 malam, pertemuan tertutup antara pucuk pimpinan dan capres PDIP dengan beberapa dubes itu berlangsung tertutup selama 2,5 jam, dari pukul 19.30 WIB hingga 22.00 WIB.

Selesai pertemuan, Jokowi dan Mega keluar dari kediaman Jacob Soetoyo, yang juga pemilik Hotel JS Luwansa, berbareng. Namun, keduanya langsung naik ke mobil Marcedes Benz bernomor polisi B 609 HPM di halaman rumah yang berlokasi di Jalan Sircon G73, Permata Hijau itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini