Sukses

Kista Payudara, Benjolan Berisi Cairan dalam Payudara

Kista payudara memang bukanlah hal yang berbahaya. Penyakit ini tergolong jinak dan tidak akan mengarah ke hal yang lebih serius.

Kista payudara memang bukanlah hal yang berbahaya. Penyakit ini tergolong jinak dan tidak akan mengarah ke hal yang lebih serius. Meski begitu, bila Anda mengalami hal ini, Anda tetap harus melakukan dan mendapatkan evaluasi medis yang dapat memperbaiki kondisi diri Anda. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai penyakit kista payudara seperti dilansir Mayo Clinic, Senin (26/8/2013):

Deskripsi

Kista payudara adalah sebuah penyakit ketika di dalam payudara terdapat kantung berisi cairan. Kista membentuk benjolan bulat atau oval, menyerupai balon yang berisi air. Benjolan ini dapat terbentuk dalam ukuran kecil atau bahkan besar sekalipun, dengan diameter sekitar 1 sampai 2 inci (2.5 sampai 5cm). Bila benjolan berukuran besar, jaringan payudara yang berada di dekatnya dapat tertekan dan menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada payudara.

Penyakit ini dapat dialami oleh semua wanita. Namun, seringkali penyakit ini akan menyerang wanita yang berumur 35 tahun hingga 50 tahun yang belum mengalami menopause. Anda dapat memiliki satu atau banyak kista. Hal ini mungkin hanya Anda temukan di salah satu bagian atau bahkan kedua payudara Anda. Namun, penyakit ini tidak mengarah pada kanker payudara dan tergolong jinak. Biasanya penyakit tersebut akan menghilang dengan sendirinya setelah menopause. Meski begitu, apabila Anda mengalaminya, lebih baik Anda memeriksakan diri ke dokter. Dengan begitu, Anda mungkin dapat mendeteksi benjolan baru pada payudara Anda sekaligus mengetahui perubahan abnormal lain yang mungkin tidak Anda rasakan sebelumnya.
 
Gejala

Ketika kista pada payudara Anda masih berukuran kecil, Anda mungkin tidak akan merasakan tanda dan gejala apapun. Namun, apabila ukuran kista sudah membesar, Anda mungkin akan merasa sakit dan nyeri di daerah payudara Anda. Selain itu, apabila Anda mengalami kista payudara sebelum menopause, biasanya ukuran payudara Anda akan membesar diikuti dengan rasa nyeri. Namun, bila Anda mengalami hal ini setelah menopause, ukuran payudara Anda akan mengecil diikuti dengan tanda dan gejala lain, seperti payudara terasa sakit.
 
Penyebab

Penyebab pasti dari kista payudara masih belum diketahui. Namun, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kelebihan estrogen dalam tubuh dapat merangsang jaringan yang ada pada payudara di mana hal itu secara tidak langsung memainkan peran dalam perkembangan kista pada payudara. Selain itu, ada pendapat lain yang meyakini bahwa kista payudara berkembang ketika kelenjar dan jaringan ikat pada payudara menghambat saluran susu. Akibatnya, kelenjar dan jaringan ikat tersebut akan melebar (dilatasi) dan kemudian terisi oleh cairan.

Pengobatan

Awalnya, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk mengidentifikasi dan memastikan adanya benjolan pada payudara, khususnya kista. Biasanya dokter akan membahas mengenai riwayat kesehatan dan gejala-gejala yang Anda rasakan. Selain itu, dokter akan melakukan beberapa jenis pemeriksaan seperti berikut ini:

1. Pemeriksaan payudara

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya pada bagian payudara Anda untuk melihat apakah ada benjolan dalam payudara Anda. Namun, pemeriksaan ini tidak dapat memberikan hasil yang akurat. Oleh karena itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan, yaitu dengan melakukan tes pencitraan dan aspirasi jarum halus (fine-needle aspiration).

2. Tes pencitraan

Biasanya dokter akan melakukan tes pencitraan dengan melakukan USG pada payudara. Hal ini dapat membantu dokter untuk melihat kondisi benjolan yang terbentuk dalam payudara Anda, apakah cair atau padat. Bila benjolan berbentuk cairan, hal ini biasanya mengarah ke penyakit kista. Namun, apabila benjolan berbentuk padat, hal ini biasanya bukan kanker, namun bisa juga menjadi kanker payudara.

3. Aspirasi jarum halus (fine-needle aspiration)

Selama melakukan prosedur ini, dokter akan menyisipkan jarum tipis ke dalam benjolan dalam payudara Anda guna mengambil sampel dari cairan yang ada dalam benjolan tersebut. Dokter biasanya juga akan menggunakan USG untuk memandu penempatan jarum yang tepat. Berikut hal-hal yang biasanya terjadi ketika melakukan prosedur ini:

a. Cairan yang diambil oleh jarum tidak mengeluarkan darah dan kemudian benjolan dalam payudara menghilang dengan sendirinya. Jika Anda mengalami hal ini, Anda tidak perlu melakukan pengujian dan pengobatan lebih lanjut.

b. Cairan yang diambil oleh jarum mengeluarkan darah dan benjolan dalam payudara tidak menghilang. Jika Anda mengalami hal ini, dokter akan mengirimkan sampel cairan untuk diuji di laboratorium dan memberikan rekomendasi kepada Anda untuk melakukan tindakan lanjutan, seperti pengobatan.

c. Tidak ada cairan yang berhasil ditarik dan dikeluarkan oleh jarum, dokter mungkin akan merujuk Anda untuk melakukan tes pencitraan guna mengevaluasi lebih lanjut kondisi benjolan yang terbentuk dalam payudara.

Setelah melakukan pemeriksaan dan dokter telah mengetahui adanya benjolan kista dalam payudara Anda, dokter akan merujuk Anda untuk melakukan pengobatan. Meskipun penyakit kista payudara tidak berbahaya, namun Anda tetap harus melakukan pengobatan untuk mencegah pembesaran ukuran benjolan dan mengurangi gejala dari penyakit ini. Biasanya, dokter akan menguras cairan dalam benjolan kista. Hal itu dapat meringankan gejala yang timbul dari penyakit ini. Berikut pilihan pengobatan untuk mengatasi penyakit kista payudara:

1. Aspirasi jarum halus (fine-needle aspiration)

Ini merupakan prosedur untuk mendiagnosis kista pada payudara. Namun, prosedur ini juga dapat Anda gunakan untuk mengobati penyakit kista payudara. Dokter akan mengeluarkan semua cairan dari kista dan memastikan benjolan pada payudara Anda menghilang dan Anda tidak lagi mengalami gejala-gejala pada payudara Anda. Namun, Anda harus melakukan prosedur ini selama berkali-kali untuk dapat mengeluarkan seluruh cairan dari dalam benjolan tersebut

2. Penggunaan hormon

Pil KB (kontrasepsi oral)  yang digunakan untuk mengatur siklus menstruasi juga dapat Anda gunakan untuk mengurangi kekambuhan dari penyakit kista payudara. Namun, pil KB atau terapi hormon lainnya memiliki efek samping pada penggunanya. Untuk itu, jenis obat ini hanya dianjurkan untuk digunakan oleh wanita yang mengalami penyakit kista payudara tahap berat.

3. Operasi

Pembedahan dilakukan untuk mengangkat kista secara langsung. Prosedur ini hanya dilakukan bila benjolan pada payudara menyebabkan Anda merasa tidak nyaman dalam kurun waktu yang lama dan menunjukkan tanda dan gejala yang mengkhawatirkan.

Namun, Anda dapat melakukan beberapa hal seperti berikut untuk meminimalkan rasa ketidaknyamanan yang mungkin Anda rasakan ketika mengalami penyakit ini:
  • Menghindari kafein: Belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kafein berpengaruh pada penyakit kista payudara. Namun, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa ketika wanita tidak mengkonsumsi kafein, gejala yang mereka rasakan menghilang begitu saja. Maka dari itu tak ada salahnya untuk mengurangi atau bahkan tidak mengkonsumsi kafen sama sekali ketika Anda mengalami penyakit kista payudara.
  • Mengurangi garam: Beberapa ahli menyarankan kepada Anda, khususnya Anda yang mengalami penyakit kista, untuk mengurangi garam. Sebab, dengan mengkonsumsi sedikit natrium, gejala dan tanda yang mungkin Anda rasakan akan menghilang.
  • Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit: Rasa nyeri yang timbul akibat penyakit ini dapat berkurang ketika Anda menggunakan obat penghilang rasa sakit, seperti acetaminophen (Tylenol) atau obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB) atau naproxen (Aleve, Naprosyn).
(Mel)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini