Sukses

Obesitas, Akibat Gangguan Makan Hingga Penyakit

Semenjak obesitas dianggap penyakit, ternyata masih banyak orang yang menganggap bahwa obesitas itu sehat.

Semenjak obesitas dianggap penyakit, ternyata masih banyak orang menganggap obesitas itu menyehatkan dan tanda kemakmuran. Apalagi di Indonesia, obesitas seringkali dikaitkan dengan orang kaya. Benarkah seperti itu? mari kita mengenal obesitas.

Deskripsi

Banyak buku yang menjelaskan definisi obesitas. Tapi yang jelas, obesitas merupakan kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya. Hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan antara tinggi dan berat badan.

Dilansir WebMD, Jumat (28/6/2013) alasan obesitas dianggap penyakit karena ada begitu banyak bahaya yang bisa ditemui jika seseorang kegemukan. Seperti misalnya diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, arthritis, sleep apnea, dan stroke.

Penyebab

Penyebab obesitas tentunya akibat kelebihan lemak dalam tubuh. Ketika Anda makan lebih banyak kalori daripada membakar kalori, maka Anda mendapatkan berat badan. Bagaimana Anda makan, seberapa aktif Anda ini yang memengaruhi bobot tubuh bertambah.

Coba cek apakah salah satu penyebab ini benar-benar membuat Anda menagalami obesitas:

1. Emosi dan kebiasaan

Makan berlebihan sepertinya sudah menjadi budaya kita saat ini. Banyak faktor yang memengaruhi perilaku makan, termasuk emosi, kebiasaan, dan ketersediaan makanan.

2. Gaya hidup

Kenyamanan modern saat ini juga mmengaruhi obesitas. Seperti misalnya penggunan lift, mobil, dan remote control untuk mempermudah aktivitas tanpa gerak.

3. Gen

peneliti menilai jika salah satu orangtua Anda gemuk, maka Anda tiga kali cenderung lebih gemuk. Apalagi keluarga menentukan kebiasaan makan dan gaya hidup, yang bisa memicu obesitas.

4. Teman-teman

Hal ini biasanya dipengaruhi teman yang senang makanan tinggi lemak atau makanan ringan, makan di waktu yang tidak teratur, dan melewatkan makan.

5. Harga diri yang rendah

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menurunkan harga diri Anda dan menyebabkan makan sebagai cara untuk menghibur diri sendiri. Kegagalan yang berulang pada diet juga bisa memengaruhi harga diri Anda dan membuatnya lebih sulit untuk menurunkan berat badan.

6. Masalah emosional.

Stres emosional, kecemasan, atau penyakit seperti depresi atau sakit kronis dapat menyebabkan makan berlebihan. Beberapa orang makan untuk menenangkan diri, menghindari pekerjaan yang tidak menyenangkan, atau untuk meredam emosi negatif.

7. Trauma.

Trauma menyedihkan saat kecil seperti pelecehan seksual, fisik atau emosional, kehilangan orang tua sewaktu kecil, atau masalah orantgtua yang sering bertengkar jua memengaruhi seseorang untuk makan berlebih.

8. Alkohol.

Alkohol sangat tinggi kalori.

9. Obat dan kondisi medis lainnya.

Beberapa kondisi medis dan obat-obatan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Contohnya memiliki sindrom Cushing atau hipotiroidisme yang harus diobati dengan anti depresan yang memicu nafsu makan.

10. Lingkungan

Obesitas sering dikaitkan dengan pengaruh lingkungan. Sehingga seseorang makan dengan porsi terlalu besar, atau jadwal kerja yang tidak memungkinkan sehingga harus makan makanan cepat saji, ditambah dengan kemacetan panjang, dan kurangnya waktu untuk melakukan kegiatan fisik.

Gejala

Untuk mengetahui gejalanya, kita harus mengklasifikasikan status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT). Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan rumus matematis yang berkaitan dengan lemak tubuh orang dewasa.

Rumusnya sederhana, berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan. Orang yang memiliki terlalu banyak lemak di perut saja juga cenderung lebih banyak penyakit. Untuk orang Asia, IMT lebih dari 25 sudah termasik obesitas. Ukuran pinggang yang normal seharusnya tidak lebih dari 32 inci (80 cm) sedangkan pria ukuran pinggang normal adalah 36 inci (90 cm). Jika melebihi angka ini, Anda bisa dikatakan obesitas dan berisiko mengidap penyakit berbahaya.

Pengobatan

Jadi apa yang perlu dilakukan setelah mengetahui Anda obesitas? ya, mungkin sebagian dari Anda menjawab diet. Tapi yang paling penting bukan diet, tapi mencoba fokus pada kesehatan.

Fokus pada perubahan gaya hidup yang akan meningkatkan kesehatan Anda. Untuk menurunkan berat badan, Anda perlu membakar kalori lebih dari yang Anda ambil. Ditambah dengan mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah yang wajar. Ini akan membuat Anda menjadi lebih aktif.

Percayalah, para ahli berpendapat bahwa kehilangan hanya sepuluh persen dari berat badan, dapat membuat perbedaan dalam kesehatan.

Buatlah rencana untuk perubahan. Jika Anda tidak bisa melakukannya sendiri, mintalah anggota keluarga dan teman-teman untuk membantu. Minta dokter untuk merekomendasikan ahli diet agar dapat membantu Anda.

Ada banyak cara melakukan perubahan, lakukan secara perlahan dan jangan menganggap beban. Kebanyakan orang lebih sukses ketika membuat perubahan kecil. Sebagai contoh, sewaktu senggang makan potongan buah bukan gorengan. Kemudian rutin berjalan 10 menit setiap hari atau menambahkan lebih banyak sayuran pada makanan Anda.

Studi menunjukkan bahwa orang yang tahu waktu makan yang tepat dan makan yang baik akan lebih cepat menurunkan berat badan.

Jika perlu, tuliskan segala sesuatu yang Anda makan dan minum setiap hari. Gunakan alat penghitung kalori mengatahui berapa kalori yang masuk dan terbuang setiap hari.

Dan terakhir, ketika Anda melacak kalori, lihat juga apakah Anda melewatkan waktu makan. Dan ketika Anda makan, lihat seberapa sering Anda makan di luar, dan berapa banyak buah-buahan dan sayuran yang Anda makan. Ini akan membantu Anda melihat pola yang harus diubah.

(Fit/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan sehingga membuat berat badan di atas normal.

    Obesitas

Video Terkini