Sukses

Perfeksionis Ekstrem Ganggu Kesehatan

Apakah Anda termasuk orang yang terlalu banyak berharap dengan diri Anda sendiri dan orang lain? Waspadalah, Anda mungkin masuk dalam kategori perfeksionis ekstrem. Padahal, terlalu perfeksionis bisa buruk untuk kesehatan.

Apakah Anda termasuk orang yang terlalu banyak berharap dengan diri Anda sendiri dan orang lain? Waspadalah, Anda mungkin masuk dalam kategori perfeksionis ekstrem. Padahal, terlalu perfeksionis bisa buruk untuk kesehatan.

Orang yang ingin terlihat sempurna bisa mual dengan kegagalan. Ia mempunyai tuntutan yang tidak masuk akal untuk dirinya sendiri dan orang lain. Orang yang ingin sempurna juga berharap terlalu banyak dari rekan, teman, pasangan dan anak-anaknya.

Peneliti yang dilakukan  Gordon Flett, profesor psikologi di York University di Toronto, Kanada, menunjukkan, perfeksionis ekstrem buruk untuk kesehatan. Kondisi tersebut bisa membuat orang emosi, mengganggu kesehatan fisik dan bermasalah dalam hubungan asmara, termasuk stres dan depresi tingkat tinggi, gangguan makan, kemarahan tingkat tinggi dan kecemasan.

Anda bisa mencoba lima cara ini untuk membantu menghentikan kebiasaan perfeksionis parah seperti dikutip News.com.au, Ahad (8/12/2012).

1. Belajar untuk profesional dan bukan individu


Berkonsentrasi menjadi lebih objektif dan mencoba berkembang dari kesalahan. Terimalah bahwa sebagai manusia kita memiliki ketidaksempurnaan dan tidak mungkin pernah menjadi benar-benar sempurna.

2. Cobalah menjadi sedikit lebih mudah pada diri sendiri dan tetapkan tujuan yang lebih realistis

Jika Anda tidak bisa mengalahkan skor terbaik Anda, apakah ini akan berdampak besar pada kehidupan Anda? Belajarlah mengganti perfeksionis dengan prestasi yang sehat.

3. Pahami tak masalah membuat kesalahan

Alihkan fokus Anda untuk terlibat di masa sekarang dan merangkulnya, bukan berfokus pada masa lalu,

4. Mulailah mengidentifikasi pikiran yang tidak sehat

Belajarlah mengganti pikiran otomatis yang negatif dengan meningkatkan kinerja pikiran. Tanyakan kepada diri Anda seperti 'apakah ada cara alternatif berpikir yang sehat?'

5. Tentukan sendiri batas waktu yang ketat dalam proyek dan minimalkan penundaan

Misalnya, jika Anda mengajukan proposal kerja, biarkan diri Anda satu jam untuk menyusun data dan kemudian satu jam untuk menulis proposal.(MEL/IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini