Sukses

Warga Asmat Jadikan Batu dan Daun Obat Penawar Racun Ular

Ketika terkena bisa ular beracun, warga Asmat punya kebiasaan untuk mengobati bisa beracun dengan batu dan daun.

Liputan6.com, Jakarta Ular beracun menjadi salah satu tantangan yang dihadapi warga di Kabupaten Asmat, Papua. Ada pengobatan yang biasa dilakukan warga Asmat saat terkena bisa ular beracun.

Mereka mengobati bisa ular beracun dengan batu dan daun. Cara pengobatan yang tradisional itu sarat dengan kepercayaan. Batu dan daun mampu mengisap bisa ular.

Orang yang terkena bisa ular beracun pun dianggap bisa terbebas dari bahaya mematikan. Namun, tim kesehatan gabungan menanggapi cara pengobatan tersebut.

Tim kesehatan mengedukasi cara mengobati bisa ular beracun dengan penanganan medis.

"Kami pun memilih untuk mengajarkan cara mengatasi bisa ular beracun Papua (dengan injeksi penawar), yang injeksi penawarnya langka. Karena injeksi penawar itu seharga Rp40 juta produksi Australia," kata Iqbal dari tim Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), seperti dikutip dari rilis yang diterima Health Liputan6.com, Jumat (9/2/2018).

Ia juga menjelaskan, karakteristik ular yang mencari api dan cara menghindarinya. Edukasi tersebut dapat membuat warga Asmat yang terkena bisa ular tertangani dengan baik. Dibandingkan mengobati sendiri dengan kepercayaan melalui batu dan daun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kental dengan hal mistis

Cara pengobatan warga Asmat yang meyakini batu dan daun menjadi suatu kebiasaan. Hal tersebut juga terkait kondisi distrik yang sangat kental dengan mistis.

Di sisi lain, Kepala Puskesmas Ayam, Teguh Sunarto mengungkapkan, pentingnya promosi kesehatan.

"Warga dari kampung terjauh sering meninggalkan anak-anaknya sendiri dengan kondisi alam yang tak menentu. Begitu pula, pencari gaharu ke tengah hutan yang bisa berbulan-bulan. Mereka inilah, yang perlu dimodifikasi cara promosi kesehatannya," harap Teguh.

Kalau ada yang patah tulang tangan dan kaki. Warga Asmat bisa gunakan pelepah pisang untuk menopang bagian tubuh yang patah. Lalu dibawa ke puskesmas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.