Sukses

Aroma Miss V tak Sedap? Waspada Kanker Serviks

Mengerikan, Penderita Kanker Serviks Tercium dari Aroma Tak Sedap

Jakarta- Kanker serviks merupakan jenis kanker yang paling membunuh buat kaum hawa, atau kedua tertinggi setelah kanker payudara. Berhubung gejalanya yang tidak khas, banyak perempuan enggak sadar ketika mereka terinfeksi virus Human Pappiloma Virus (HPV).

Banyak dari wanita baru menyadari ketika virus itu sudah berubah menjadi kanker.

Tanda-tanda yang paling khas ketika seseorang terkena kanker serviks adalah saat berhubungan seksual. Ketika penetrasi dilakukan maka kaum hawa akan mengalami perdarahan.

"Untuk mengatasi penularan virus HPV senjata paling ampuh adalah vaksinasi. Sebab seseorang tak mengalami gejala di tahap awal, barulah ketika sudah jadi kanker maka saat berhubunagn seks berdarah," kata Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia Prof. dr. Andrijono SpOG(K) dalam acara Forum Ngobras di Jakarta, seperti dikutip dari Jawa Pos, Jumat (19/1).

 

Simak juga video menarik berikut :

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Miss V mengeluarkan bau tak sedap

Tanda mengerikan lainnya yakni saat penderita kanker serviks datang atau lewat di depan orang lain, maka akan tercium bau tak sedap. Dokter pasti sudah bisa menebak orang itu terkena kanker serviks.

"Kami sudah bisa menebak, kalau penderita kanker serviks masuk ruangan, oh ini penderita. Karena begitu lewat langsung berbau, sebab cairan di Miss V itu kan ke mana-mana mengalir ke celana dalam atau roknya," ungkap Andrijono.

Karena itu, Andrijono menegaskan pentingnya vaksin HPV untuk pencegahan virus jahat ini. Tentu dilakukan untuk mereka yang belum positif atau terkena virus HPV. Sehingga wajib dilakukan tes PapSmear atau IVA terlebih dahulu sebelum vaksin dilakukan.

"Vaksin urgen banget ya, pakai screening saja ternyata enggak bisa. Data terakhir di Balitbang kami dari hasil screening, perempuan Indonesia malas periksa karena enggan, malu," paparnya.

Maka dunia medis terus memperjuangkan program vaksinasi HPV sebagai program nasional yang berkelanjutan. Tak hanya di provinsi DKI Jakarta saja, tapi juga wajib dilakukan di provinsi lain. Sebab, tiga kali vaksinasi akan membuat tubuh kebal selama 15 tahun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.