Sukses

Psikolog: Ada Cara Elegan agar Si Caper dan Baper bisa Bersatu

Cewek baper dan cowok caper itu katanya sulit disatukan. Kenyataannya, pasangan ini tetap bisa langgeng selama mampu mematangkan emosinya.

Liputan6.com, Jakarta Anda punya sifat gampang galau atau baper? Tenang, itu manusiawi kok. Baper bisa menjadi positif ketika kamu mampu menempatkannya dengan baik. Wajar seorang cewek jadi cemburu saat cowoknya suka tebar pesona sama orang lain. Menghadapi cowok caper pun ada strateginya. Anda harus membuat hatinya peka bahwa perilaku pasangan Anda bisa bikin bete dan ilfil. 

Psikolog klinis, Astrid Wen, M. Psi, pada penjelasan sebelumnya, menyatakan bahwa masih terbuka kemungkinan untuk pasangan ini jika mereka bulat melangkah ke jenjang yang lebih serius. Selama ada rasa atau ketertarikan, ia menyatakan cowok caper dan cewek baper tetap bisa bersatu. Agar hubungan bisa bertahan lama, pasangan ini harus saling introspeksi dan berbenah hati. 

"Namanya juga caper atau cari perhatian, cowok tersebut punya kebutuhan lebih besar untuk diperhatikan. Cowok caper juga butuh pasangannya meluangkan banyak waktu untuk mendengarkan dia. Di sisi lain, ada yang gampang baper. Cewek baper sangat sensitif terhadap emosinya sendiri. Uniknya, dia tidak bisa move on dari masalah secara cepat. Tandanya, dia butuh pasangan yang punya kesabaran, kedewasaan secara emosional, dan mampu menenangkan dirinya saat bapernya keluar," urai Astrid.

 

Simak juga video menarilk berikut: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasangan ini bisa bersatu, asal..

Pendiri Pion Clinicion itu mengingatkan agar cewek baper seyogyanya bisa menjadi penyemangat saat pasangannya tengah membahas topik-topik yang sedang dibicarakan. Jika Anda punya pasangan super caper, memang butuh energi besar untuk mendengar dan menikmati apa yang dia pentaskan. Support dari kamu akan sangat berarti untuk dia.

Astrid juga memberi arahan kepada cowok caper. Memiliki pasangan yang baper memang butuh limpahan kasih sayang lebih. Sebaiknya, si cowok bisa memberikan pengertian yang logis kepada pasangannya agar tidak perlu baper pada saat-saat tertentu.

Pada dasarnya, ia melanjutkan, keduanya memiliki kebutuhan tinggi untuk diperhatikan. Jika keduanya belum memiliki energi dan kematangan emosi, bukan tidak mungkin perjalanan cinta mereka akan diwarnai drama. Termasuk, kisah putus nyambung.

Jika keduanya saling mengerti, apakah ada garansi mereka akan mudah untuk bersatu selamanya?

"Cowok caper akan mengerti bahwa dia memiliki kebutuhan untuk diperhatikan yang lebih tinggi dari orang-orang lain, dan saat pasangannya tidak bisa memberikan perhatian sebanyak itu, dia dapat mengisi kebutuhannya tersebut melalui kegiatan komunitas atau dari perhatian teman-temannya," jelas Astrid.

"Sementara yang baper juga akan mengerti bahwa dia memiliki sensitivas emosi yang lebih tinggi dari orang-orang lain, bahwa dia punya kecenderungan untuk melankolis dan saat dia baperan, dia belajar bahwa bukan semua hal tentang dia dan ada hal-hal yang tidak perlu ia pikirkan dengan serius. Ia akan mencegah pikiran-pikiran yang negatif dan membangun kebiasaan berpikir positif," sambungnya.

Sebagai solusi, Astrid menganjurkan mereka harus belajar mematangkan emosi masing-masing.

"Itu butuh waktu yang tidak sebentar. Diperlukan juga sikap buka mata dan buka telinga, akan kepekaan dan empati terhadap diri sendiri dan orang lain. Nah, hingga waktu itu datang, semoga cowok caper dan cewek baperan ini tetap bersatu," tutup Astrid Wen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.