Sukses

Sontek 4 Kebiasaan Bekerja Sehat ala Orang Eropa

Aneka studi menyebutkan efek bekerja berlebihan. Lalu, mengapa di 2018 ini Anda bekerja lebih baik untuk kesehatan yang lebih baik pula?

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat modern di Jakarta dan kota-kota besar memiliki kebiasaan bekerja yang panjang dan tanpa batas. Kehidupan seolah-olah hanya bekerja dan bekerja sementara kehidupan pribadi seakan disingkirkan.

Aneka studi sudah menyebutkan efek bekerja berlebihan seperti risiko meningkatnya penyakit jantung, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan stres.

Nah, jika di 2018 ini Anda ingin memiliki kebiasaan bekerja dengan sehat, tidak ada salahnya menilik cara orang Eropa. Masyarakat Eropa dikenal seimbang antara waktu bekerja dan aktivitas di luar itu. Mengutip laman Reader's Digest, Jumat (5/1/2017) ini empat kebiasaan bekerja ala mereka yang bisa disontek.

1. Buat batasan

Di Eropa, berdasarkan Working Time Directive pekerja tidak bisa bekerja lebih dari 48 jam per minggu. Sehingga mereka tidak akan lama-lama di kantor atau mengerjakan tugas.

Bagi Anda yang mengalami kesulitan pulang cepat, atasi hal ini dengan membuat rencana. Misalnya bertemu teman, memasak di rumah, menetapkan waktu olahraga di halaman rumah.

2. Bekerja lebih sedikit, bukan berarti tidak produktif

Di 2015, sembilan dari 10 negara paling produktif Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) berada di Eropa. Padahal jam bekerja orang-orang Eropa kurang atau sama dengan 48 jam setiap minggu.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tinggalkan meja kerja saat istirahat

3. Tinggalkan meja kerja saat istirahat

Di Prancis, Spanyol, Yunani istirahat jam kerja saat makan siang bisa lebih dari satu jam. Jarang sekali mereka makan sambil berada di depan layar komputer.

Bahkan, kini sudah ada beberapa perusahaan yang melarang makan di meja kerja. Hal ini dilakukan agar pekerja lebih produktif saat bekerja.

4. Menggunakan hari cuti

Di Swedia, para pekerja mendapatkan cuti selama lima minggu selama setahun. Dan sebagian besar menggunakannya.

Sementara di Amerika Serikat, hanya mendapat dua minggu pertahun atau sekitar 14 hari. Sayagnya, tidak semua menggunakan hal itu. Padahal, liburan adalah salah satu waktu untuk beristirahat yang mampu memengaruhi kualitas pekerjaan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.