Sukses

Jet Lag Tingkatkan Risiko Kanker, Kok Bisa?

Penelitian baru menyebutkan, sering mengalami jet lag dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Liputan6.com, Jakarta Jet lag biasanya terjadi saat seseorang menempuh perjalanan jarak jauh ke zona waktu yang berbeda. Bila jam internal tubuh terganggu karena perubahan zona waktu, ini bisa menyebabkan jet lag. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa frekuensi travelling yang mengakibatkan jet lag bisa meningkatkan risiko terkena kanker.

Menurut penelitian tersebut, hal ini terjadi karena jet lag cenderung mengganggu jam biologis tubuh yang dikendalikan oleh mekanisme yang sama yang menyebabkan tumor, seperti dilansir Boldsky, Selasa (12/12/2017).

Peneliti menekankan bahwa jam internal tubuh bisa mempengaruhi sel dan berpotensi mencegah kanker. Jam internal disinkronkan dengan isyarat cahaya dan gelap eksternal dan mendorong perilaku seseorang. Jadi, saat jam internal ini terganggu, maka bisa memicu risiko kanker.

Untuk membuktikan hal tersebut, peneliti telah menganalisis protein yang disebut RAS yang merupakan pemicu kanker. Hasilnya, RAS ternyata bisa mempengaruhi jam tubuh internal seseorang. Peneliti mengungkapkan, selain risiko kanker, perubahan jam biologis tubuh yang diakibatkan jet lag tersebut juga dapat meningkatkan penyakit jantung dan diabetes.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cegah jet lag

Untuk mencegah mengalami jet lag, berikut ini beberapa cara yang dapat ditempuh.

1. Banyak minum air

Mencegah tubuh mengalami dehidrasi saat dalam perjalanan merupakan hal penting untuk mencegah jet lag. Tekanan udara dalam kabin dan kurangnya kelembaban dapat menyebabkan tubuh mudah dehidrasi. Untuk itu, penuhi kebutuhan cairan tubuh dan minum air sebelum merasa haus.

2. Hindari kafein dan alkohol

Kopi dan minuman beralkohol dapat membuat tubuh mengalami dehidrasi. Kurangi konsumsi kopi saat hendak melakukan perjalanan dan selama perjalanan untuk membantu mencegah dehidrasi dan jet lag.

3. Jalan kaki

Jika Anda melakukan perjalanan dalam waktu yang panjang dalam pesawat, Anda membutuhkan setidaknya beberapa menit untuk berdiri dan meregangkan otot tangan, kaki dan bahu.

Hal ini dapat membantu mencegah sirkulasi darah yang tidak lancar yang bisa menyebabkan jetlag.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Jet lag sebenarnya bukanlah suatu penyakit, melainkan respons tubuh yang wajar ketika seseorang mengalami perubahan zona waktu yang ekstrem.

    Jet Lag

  • Kanker merupakan penyakit yang dapat menyerang seluruh bagian tubuh.

    Kanker

Video Terkini