Sukses

Siaran Radio Mati Pagi Tadi, Apa Tanggapan Para Pendengar Setia?

Kampanye radio gue mati pagi ini membuat pendengar setia radio panik. Seperti apa tanggapan mereka?

Liputan6.com, Jakarta Pagi tadi, Senin (11/12/2017), jaringan radio di seluruh Jakarta mati dalam siarannya sekitar pukul 07.45 WIB. Terpantau dari seluruh radio tidak mengudara dan hanya terdengar suara berdenging, saat radio dinyalakan.

Hal ini membuat warganet dan pecinta radio panik saat mengetahui seluruh siaran tersebut mati. Bahkan, kejadian ini membuat para pendengar setia radio menyampaikan keluhannya.

Salah satunya adalah Dian, wanita yang bekerja di kawasan Senayan, Jakarta Pusat ini mengaku bete saat mendapati radio kesayangannya tidak mengudara pagi ini. Hal ini lantaran dia selalu mendengarkan radio kapanpun dan kemanapun dia pergi.

"Bete lah karena tiap pagi saya denger radio, di manapun saya berada, pasti dengerin radio. Kalau tiba-tiba mati, ya bete lah," kata Dian kepada Health-Liputan6.com, Senin (11/12/2017).

Menurut dia, radio merupakan media yang memiliki tempat tersendiri di benak wanita berambut ikal tersebut. Hal inilah yang membuatnya tidak bisa hidup tanpa radio.

"Balik lagi ke personal touch nya. Dengar radio itu kan langsung ke telinga, jadi berasa dekat," sambungnya.

Apalagi Dian mengaku radio merupakan penghibur saat menghadapi kemacetan ibukota.

"Kalau menurut saya radio jangan sampai matilah karena radio itukan bagian dari sejarah. Meski perkembangan teknologi maju, bukan berarti radio harus mati," pungkasnya.

 

Saksikan video menarik berikut :

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Respons penggemar radio lainnya

Senada dengan Dian, pendengar setia radio lainnya pun memiliki tanggapan yang sama. Menurut dia, radio merupakan media yang tidak ada tandingannya.

"Kalau buat saya, radio itu enggak ada tandingannya, karena kita bisa dengar saat melakukan aktivitas apapun. Terutama kalau lagi nyetir, kita butuh informasi penting di jalan, enggak mungkin kan lihat berita di ponsel, bisa celaka," kata wanita berusia 24 tahun ini.

Menurut Eka, 15 menit matinya radio sangat berpengaruh pada dirinya yang merupakan radio lovers. Dia mengaku, radio juga salah satu alasan yang membuatnya terlepas dari ponsel saat bersama suami.

"Saya dengan suami kalau di mobil enggak pernah mematikan radio. Kita juga kalau dengar radio jadi enggak pegang HP lagi. Jadi ya, radio penting banget," lanjutnya.

Menurut dia, saat radio mati, dia bisa ketinggalan berita dan itu sangat disayangkan.

"Semenit siaran radio itu berharga banget, apalagi lima belas menit, ya," tutup dia.

 

3 dari 3 halaman

Kampanye radio gue mati

Steny Agustaf, penyiar radio Delta FM, mengungkapkan kampanye #radioguemati ini merupakan gerakan awareness buat orang kembali mendengarkan radio. Gerakan ini diinisasi PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia) Jakarta dan seluruh radio di bawah jaringannya.

"(Tujuannya) agar orang-orang balik lagi dengerin radio," tulis Steny Agustaf lewat akun Twitter @St_agustaf menjawab pertanyaan dari Health-Liputan6.com pada Senin, 11 Desember 2017.

Bagaimana dengan Anda, panik enggak saat radio mendadak berhenti mengudara?

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.