Sukses

Mitos Demam pada Anak yang Patut Diwaspadai

Jangan panik ketika anak sedang demam. Pastikan ukur suhu dengan termometer, apakah termasuk angka rawan atau tidak.

Liputan6.com, Jakarta Jangan panik ketika anak sedang demam. Pastikan mengukur suhu dengan termometer, apakah termasuk angka rawan atau tidak. Dalam kamus medis, anak dikatakan demam ketika suhu tubuhnya diatas 38 derajat celsius.

Demam biasanya merupakan respons tubuh terhadap infeksi oleh virus atau bakteri. Sistem kekebalan tubuh akan melepaskan zat kimia yang memberi sinyal pada otak untuk meningkatkan suhu tubuh.

Menurut peneliti, virus dan bakteri tak akan mampu bertahan lama pada suhu yang tinggi. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa demam juga dapat meningkatkan respons kekebalan tubuh.

Perlu diingat bahwa demam itu sendiri bukanlah penyakit, melainkan gejala demam atau infeksi yang mendasarinya.

Demam pada bayi baru lahir

Untuk beberapa kasus demam bukan sesuatu yang patut dikhawatirkan, namun tidak dengan bayi yang baru lahir atau dibawah usia 2 bulan. Bayi yang dilanda demam hingga 38 derajat menandakan adanya infeksi yang serius dan perlu penanganan khusus.

Usia 2 bulan hingga 2 tahun 

Di usia ini demam bukanlah sesuatu yang patut dikhawatirkan secara berlebihan. Kecuali anak Anda menunjukan sesuatu yang janggal seperti lesu dan tak mau makan.

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mitos seputar demam

Nah, sebagai orangtua, juga jangan terjebak dengan mitos demam yang sering Anda dengar dari tetangga sebelah rumah.

Berikut daftar mitos demam yang menjebak, seperti yang dilansir laman Aboutkids, Selasa (7/11/2017).Demam perlu diobati

Ini tidak benar! Demam tak berbahaya, ini adalah sinyal tubuh karena adanya infeksi atau bakteri. Tubuh sedang memeranginya. Obat digunakan hanya untuk membuat anak nyaman dan mudah istirahat.

Demam menyebabkan kerusakan otak

Sebagian demam dipicu karena infeksi di bawah 42 derajat. Demam ini tak menyebabkan kerusakan otak. Namun beda cerita ketika anak mengalami demam hingga 44 derajat, ini baru dapat menyebabkan kerusakan otak.

Demam harus minum ibuprofen dan acetaminophen

Ini tidak benar! Obat hanya membuat Anda nyaman, demam hanya turun 1-2 derajat. Bahkan demam akan masih bisa berlanjut meski Anda telah memberikan obat-obatan tersebut.

Demam harus merespon antibiotik

Ini tidak benar! Antibiotik hanya untuk mengobati infeksi bakteri. Antibiotik akan mulai bekerja untuk melawan bakteri setelah anak meminumnya. Tapi dibutuhkan dua hingga tiga hari untuk menurunkan demam. Hal ini dikarenakan deman kebanyak dipicu oleh infeksi virus sehingga antibiotik tak digunakan.

Mengobati demam akan mencegah kejang

Ini tidak benar! Demam tak akan mencegah kejang, sebaiknya Anda menghindari pengobatan untuk mencegah kejang. Kejang biasanya terjadi karena faktor keturunan dan bisa jadi ini adalah tanda adanya infeksi serius pada anak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.