Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Kecanduan Olahraga, Wanita Bisa Kehilangan Gairah Bercinta

Peneliti dari University of North Carolina mempelajari kebiasaan orang berolahraga serta dampaknya pada gairah bercinta mereka.

Liputan6.com, Jakarta Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik. Begitu juga dengan olahraga. Jika dilakukan berlebihan, olahraga malah bisa membunuh gairah bercinta. Setidaknya begitu yang diungkap sebuah studi.

Peneliti dari University of North Carolina mempelajari kebiasaan orang berolahraga serta dampaknya pada libido mereka. Ternyata individu yang kerap berolahraga dalam waktu lama dengan intensitas tinggi hampir bisa dipastikan kehilangan gairah bercinta mereka.

Kelelahan akibat berolahraga menyebabkan beberapa orang jadi enggan untuk bercinta. Tapi memaksakan diri dengan olahraga yang berat bisa memicu kelenjar pituitari tidak berfungsi dengan baik sehingga kadar testosteron dan estrogen rendah.

Berolahraga identik dengan memangkas lemak. Padahal wanita tetap memerlukan lemak dalam kadar tertentu agar organ reproduksi bisa bekerja efektif.

Berikut dampak berolahraga terlalu keras pada hubungan, seperti yang dialami dua wanita berikut ini, melansir laman Fox News, Kamis (19/10/2017). 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cerita Nikki

Nikki Harvey khawatir libidonya yang rendah akan membuat pasangannya, Jordan Burgess, berpaling darinya. Dulu Nikki mengalami kelebihan berat badan, merokok, dan tak pernah berolahraga. Namun, dia mengubah gaya hidupnya jadi lebih sehat dalam tiga tahun terakhir.

"Di musim gugur 2014, aku mengenakan baju ukuran 16, minum, merokok, selalu makan junk food, dan secara umum hidupku mengenaskan," buka Nikki.

Suatu hari, Nikki bertemu Jordan dan mereka pun menjadi sepasang kekasih. Jordan seorang pemain rugby. Suatu saat, Jordan mendapati Nikki menangis di kamar karena tubuhnya tak masuk ke bajunya yang berukuran 14. Sebagai kekasih yang baik, Jordan pun menyarankan Nikki mengubah gaya hidup jadi lebih sehat dan mencoba fitnes serta membentuk tubuh (bodybuilding).

"Aku mendaftar program intensif 14 minggu. Aku berusaha lebih keras dari yang mampu kuimpikan. Aku menikmati setiap detik latihan. Sedikit demi sedikit kelebihan beratku hilang, itu lebih baik dari jenis diet apa pun," cerita Nikki.

Kini Nikki berlatih setiap pukul 5.30 pagi selama dua jam. Lalu melanjutkannya dengan latihan kardio selama sejam. Tapi ternyata hal itu berpengaruh pada hubungan asmaranya.

"Aku tak pernah berkencan di malam hari dengan Jordan sejak Januari dan libidoku pun lenyap," ucap Nikki.

Nikki bahkan mengaku sudah dua bulan tak berhubungan intim dengan Jordan karena gairah seksnya sama sekali hilang. Jordan membenci kondisi itu tapi dia sadar bahwa Nikki tetap mencintainya.

"Aku sangat menyukai sesi latihanku sehingga dua bulan lalu aku mundur dari pekerjaan agar bisa berlatih kebugaran penuh waktu. Pada April lalu aku meraih posisi dua UK Bodybuilding and Fitness Federation National Finals serta mengantongi kualifikasi tiga kejuaraan internasional," ungkapnya.

"Libidoku mungkin hilang, tapi aku terlihat lebih baik dan jauh lebih sehat. Aku hanya berharap Jordan akan tetap bersamaku meski tanpa seks," Nikki menyatakan harapan.

3 dari 3 halaman

Kisah Gabriella

Hal serupa juga dialami pecandu fitnes, Gabriella Prior (22) dari Bournemouth, London. Gabriella rela tak punya kehidupan seks asalkan tubuhnya tetap indah. Wanita itu setop berhubungan seks sejak 18 bulan lalu.

"Aku nyaris tak pernah berolahraga di awal 2016. Aku selalu keluar untuk minum, menikmati bermalas-malasan di akhir minggu, punya kekasih dan kehidupan seks yang sehat. Aku tak depresi tapi merasa seperti tak punya hobby," cerita Gabriella.

Suatu pagi, Gabriella iseng bergabung dengan pusat kebugaran boxing gym House of Pain. "Aku gugup waktu pertama kali bergabung, tapi kemudian aku merasa sangat berenergi usai berlatih dan tak sabar untuk melakukannya lagi," kenangnya.

Kini, berolahraga tak ubahnya candu bagi Gabriella. Dia berlatih dua kali sehari selama dua jam di masing-masing sesinya. Hal itu dilakukan lima hingga enam hari seminggu hingga hari ini.

"Itu 100 persen latihan dengan beban, sparring, dan kardio. Boxing bukan olahraga yang dilakukan setengah-setengah. Aku bahkan kesulitan menyimpulkan tali sepatuku setelah selesai berolahraga, mengesampingkan pikiran tentang seks dan tak lagi punya pasangan," ucap Gabriella.

Kini Gabriella merasa tak punya waktu untuk bertemu pria. Dia pun menyadari tak memerlukan hubungan atau seks untuk membuatnya bahagia. "Aku menghargai kemandirian dan fitnes lebih dari yang kuduga. Kehidupan seksku kini meredup," tuturnya.

"Aku harap--bila aku mau--aku bisa mengurangi intensitas latihanku dan mendapatkan libidoku kembali. Tapi saat ini aku sama sekali tak terganggu dengan hal itu," ujar Gabririella.

Perempuan cantik ini pun dinobatkan sebagai Miss Fitness Inspriration UK. Hal itu lebih berarti bagi Gabriella dibandingkan jumlah hubungan seks apa pun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.