Sukses

20 Tahun Lalu Makan Asbes, Danielle Kini Idap Kanker Perut

Dua puluh tahun kemudian, wanita ini didiagnosis kanker pada lapisan perut karena pernah makan asbes sewaktu kecil.

Liputan6.com, Inggris Seorang wanita muda mengidap kanker akibat makan asbes. Dia pernah makan asbes saat masih balita. Danielle Smalley didiagnosis mengalami mesothelioma peritoneal--kanker yang menyerang lapisan perut (rongga perut) yang disebabkan konsumsi serat dari asbes.

"Saya bisa makan asbes di rumah teman atau di gudang tua. Butuh waktu 20 tahun kemudian untuk merasakan efeknya. Saya makan asbes, dua atau tiga,” kata Danielle, yang kini berusia 23 tahun, dilansir dari Daily Record, Selasa (17/10/2017).

Kasus makan asbes jarang terjadi pada wanita, terutama wanita yang berusia 20-an tahun. Hanya ada dua kasus mesothelioma peritoneal lainnya di bawah usia 25 tahun sejak 2009.

"Ini sangat mengejutkan. Saya bahkan tidak tahu apa itu asbes (waktu kecil dulu),"ujar Danielle, yang tinggal di Inggris.

Mesothelioma peritoneal paling sering terjadi pada pria berusia antara 50 dan 69 tahun. Sebagian besar adalah pria yang berprofesi karyawan pabrik bangunan, yang bersentuhan langsung dengan asbes.

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bekukan ovum

Untuk mengobati kanker pada lapisan perut, Danielle harus dioperasi. Sebelum operasi, Danielle harus membekukan sel telur (ovum). Ini karen efek kemoterapi yang akan dijalaninya bisa membuat Danielle tidak subur.

"Saya benar-benar takut. Apakah saya akan bertahan hidup? Punya anak bukanlah sesuatu yang saya pikirkan pada usia ini. Saya sangat senang memiliki cukup waktu untuk membekukan sel telur saya dan bisa memutuskan hal tersebut,” lanjut Danielle.

Awalnya, Danielle didiagnosis sindrom iritasi usus besar. Tapi dokter di Frimley Park Hospital, Surrey, Inggris, menemukan adanya tumor di belakang ususnya maka persiapan operasi pun mulai dilakukan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.