Sukses

Minum Teh Campur Susu Sebabkan Batu Ginjal?

Benarkah orang yang sering konsumsi teh dicampur susu dapat mengalami batu ginjal?

Liputan6.com, Jakarta Teh dapat dikatakan sebagai minuman favorit bagi sebagian besar orang. Tidak hanya rasa yang enak dan menyegarkan, teh juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan seperti antioksidan, memperbaiki sel-sel yang rusak, menghaluskan kulit, menurunkan berat badan, mencegah kanker, mencegah penyakit jantung, mengurangi kolesterol dalam darah, dan melancarkan sirkulasi darah. 

Saat ini minuman teh telah memiliki berbagai variasi, seperti thai tea dan milk tea yang dapat kita nikmati kapan saja di berbagai kesempatan. Teh campur susu tengah menjadi minuman yang sangat digemari oleh masyarakat. Minuman ini mengganti gula menjadi susu sebagai pemanis. Teh dan susu masing-masing memiliki manfaat sendiri. 

Salah satu kandungan nutrisi yang dimiliki teh adalah zat polifenol yang memiliki antioksidan tinggi melebihi antioksidan pada sayuran. Sedangkan susu memiliki kandungan protein dan mineral yang berperan untuk menunjang aktivitas harian. 

Sebagian orang menyarankan agar tidak mengonsumsi teh dicampur susu. Meski penelitian yang dilakukan pada tahun 1998 dan 2001 tidak menemukan bukti bahwa menambahkan susu bisa mengurangi manfaat kesehatan teh. Penelitian baru menemukan bahwa susu tidak mengganggu penyerapan senyawa teh yang disebut catechin yang disebut sebagai zat bermanfaat bagi kesehatan yang dimiliki teh hijau. 

Benarkah seseorang yang sering mengonsumsi teh teh dicampur susu dapat mengalami batu ginjal? Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan hal itu tidak benar. Boleh-boleh saja, namun dengan takaran dan kalori yang sewajarnya. Meski boleh, dia tetap menganjurkan yang alami bukan minuman dalam kemasan. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sebabkan batu ginjal?

Batu ginjal merupakan suatu kondisi ketika material keras yang menyerupai batu terbentuk di dalam ginjal. Material tersebut berasal dari sisa zat-zat limbah di dalam darah yang disaring oleh ginjal yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu. Penyakit ini menyerang orang yang berusia 30-60 tahun, dan diperkirakan 10 persen wanita dan 15 persen pria mengalami masalah ini.

Gejala batu ginjal yang bisa dirasakan jika penderita mengalami infeksi ginjal di antaranya urine tampak keruh dan berbau tidak sedap, badan lemas, menggigil, dan demam tinggi. Kurangnya minum air putih dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat menjadi pemicu penyakit ini muncul.

"Seseorang dapat terkena batu ginjal akibat kalsium tinggi, asam urat tinggi, dan infeksi berulang. Hindarilah menahan buang air kecil dan kurangi konsumsi jeroan dan banyak minum air putih," saat dihubungi oleh Health-Liputan6.com lewat telepon, ditulis Rabu, (4/10/2017).

Seperti yang dikutip dari situs Amazing Green Tea, minum teh dengan susu atau gula sangat membantu orang-orang yang rentan terhadap gangguan perut. Jika Anda ingin minum teh dengan susu, coba gunakan susu kedelai. Susu kedelai mengandung lesitin yang memiliki struktur molekul berbeda dengan kasein, dan sepertinya tidak mungkin mengikat catechin teh seperti kasein.

(Michelle Tania)

 

Simak juga video menarik berikut:

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.