Sukses

Pemerintah Akan Kembangkan Kedokteran Jarak Jauh di Papua

Pemerintah sedang merencanakan pengembangan kedokteran jarak jauh dengan menggunakan sistem daring bagi masyarakat pelosok Papua

Liputan6.com, Bandung Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro menyatakan, pemerintah sedang merencanakan pengembangan kedokteran jarak jauh dengan menggunakan sistem daring untuk memberikan pelayanan medis bagi masyarakat di pelosok Papua.

"Di Papua akan mengembangkan kedokteran jarak jauh secara online," kata Bambang saat kuliah umum bertemakan "Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Pertumbuhan Ekonomi" di Kampus ITB, Kota Bandung, Jumat.

Dia menuturkan, pelayanan secara daring menjadi solusi untuk mengatasi masalah penanganan kesehatan masyarakat yang jauh dari perkotaan atau rumah sakit besar di Papua maupun kota lainnya di Indonesia.

Dia mencontohkan, seperti ada orang yang ingin mendapatkan tindakan medis di Papua Barat, tetapi tidak ada dokternya. Namun, rumah sakit besar jaraknya jauh, sehingga dikhawatirkan pasien tidak tertangani.

"Kalau menunggu pasien dibawa ke Kota Sorong khawatir tidak tertolong," katanya.

Dia berharap, program pengembangan kedokteran jarak jauh di Papua dapat segera terealisasi dengan terlebih dahulu membangun konektivitas yang bagus di seluruh puskesmas.

"Makanya kita ingin bangun konektivitas digital yang bagus. Semua puskesmas harus ada jaringan yang kuat," katanya.

Dia menjelaskan, sistem kerja kedokteran jarak jauh tersebut, yaitu melakukan penanganan medis di puskesmas yang dipandu langsung oleh dokter dengan cara teleconference.

Dokter yang berada di rumah sakit besar di Jakarta, Bandung maupun Surabaya, kata dia, dapat memberikan pelayanan medis secara daring. Kemudian petugas puskesmas yang ada di daerah hanya cukup menjalankan arahan dari dokter.

"Misalkan ngukur denyut jantung, hasilnya sekian. Kondisi seperti ini tindakannya seperti ini, kamu harus begini, begini," katanya.

Cara penanganan medis seperti itu, kata Menteri, ternyata sudah dilakukan oleh beberapa negara lain.

"Itu (kedokteran jarak jauh) sudah berlangsung di negara lain dan kita akan lakukan di Papua," katanya. 

(Feri Purnama/AntaraNews) 

 

Saksikan juga video berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.