Sukses

Alasan Kulit Bekas Gigitan Serangga Tidak Boleh Digaruk

Gigitan serangga menimbulkan rasa gatal yang menciptakan keinginan untuk menggaruk.

Liputan6.com, Jakarta Tinggal di negara tropis, gigitan serangga adalah sesuatu yang mustahil dihindari. Ini karena, berada di bawah iklim tropis yang panas, tubuh cenderung lebih banyak mengeluarkan keringat, yang akan menarik serangga.

Sebenarnya, bukan keringat yang menarik serangga, melainkan kandungan karbon dioksida di dalamnya.

Gigitan serangga biasanya meninggalkan rasa gatal, yang akan terasa sangat memuaskan apabila digaruk. Kenapa bisa begitu?

Ketika digigit serangga, misalnya nyamuk, moncongnya yang panjang dan menyerupai sedotan akan menusuk kulit. "Saat ini terjadi, serangga akan memasukkan ludahnya ke dalam kulit," jelas Jorge Parada MD, penasihat medis di National Pest Management Association, mengutip Reader's Digest, Kamis (20/7/2017).

Ludah nyamuk mengandung berbagai protein yang akan dianggap sebagai penyusup oleh tubuh. Hal ini akan memosisikan sistem imun dalam kondisi siaga dan melepaskan senyawa yang dikenal sebagai histamin. Histamin membantu sel sistem imun untuk mengalir lancar ke titik gigitan. Hal ini terjadi baik Anda digigit atau disengat serangga.

Ternyata, rasa gatal yang timbul ketika digigit serangga adalah hal yang sehat. "Jika Anda memiliki sistem imun yang rendah, tubuh tidak akan memberikan respons," ujar Jennifer T. Haley, MD, dan hal ini membuka risiko terkena infeksi.

Namun sesehat apa pun sistem imun, histamin tadilah yang menyebabkan timbulnya rasa gatal. "Mereka juga bertanggung jawab atas munculnya bentol atau bengkak di tempat gigitan," jelas Dheeraj Taranath, DO, Direktur Regional Medis dari MedExpress.

Namun sayangnya, menggaruk gigitan serangga bukanlah hal yan baik. Pertama-tama, menggaruk hanya akan merangsang ludah nyamuk tadi, sehingga akan meningkatkan respons histamin.

Kedua, menggaruk bisa menggores kulit, yang kemudian membuat bakteri dari permukaan kulit dan kuku jari masuk ke dalam tubuh. Hal ini bisa berujung pada infeksi bakteri.

"Jika Anda tidak bisa menekan dorongan untuk menggaruk, setidaknya cobalah pilihan yang lebih aman seperti menggosok area yang gatal dengan telapak tangan," saran Dr. Taranath. Dia juga merekomendasikan untuk mencuci gigitan nyamuk dengan sabun untuk membasuh bakteri dan mengurangi rasa gatal.

Jika Anda menggaruk sampai berdarah, waspadai tanda-tanda infeksi. Jika ini terjadi, Anda mungkin akan memerlukan antibiotik. *

Saksikan juga video menarik berikut ini: 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.