Sukses

5 Cara Bantu Anak yang Jadi Korban Bullying di Sekolah

Anak yang sulit berbaur mudah menjadi korban bully, bagaimana cara membantunya?

Liputan6.com, Jakarta Tahun ajaran baru kembali dimulai, ribuan anak baru saja menjalani aktivitas di sekolah baru. Bagi anak yang melanjutkan pendidikan ke tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA), akan lebih mudah beradaptasi dibanding anak yang memasuki dunia taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).

Aktivitas di TK dan SD akan menjadi sangat menyenangkan saat si kecil mendapat teman baru di sekolahnya, tetapi hal itu akan menjadi buruk manakala sang anak tidak mampu berbaur dan justru menjadi bahan tertawaan bagi anak sebayanya. Hal ini tentunya akan memicu bullying dan membuat anak takut untuk kembali sekolah keesokan harinya.

Jika Anda mendapati anak Anda mengeluh karena tidak ada yang mau bermain dengannya, berikut beberapa cara mengatasinya, dilansir dari laman Scholastic, Senin (17/7/2017).

1. Bicara pada guru

Ceritakan mengenai masalah yang dialami, guru mungkin mampu membantunya untuk berbaur dengan teman sebayanya.

2. Minimalkan kebiasaan negatif

Beberapa lelucon yang sering dilakukan anak-anak di sekolah bisa berawal dari hal-hal sepele, misalnya bau badan. Pastikan anak Anda rapi dan bersih saat bersekolah.

3. Ajarkan anak untuk percaya diri

Setiap anak memiliki kelebihan tertentu, gali potensi yang dimiliki oleh anak dan ajarkan untuk membantu teman yang kesulitan belajar, dengan begitu akan lebih mudah untuk berteman.

4. Ajarkan anak untuk membela diri

Perilaku bullying terjadi saat anak membiarkan orang lain mengejeknya, menertawakannya, dan merendahkannya. Namun, saat dia mampu membela dirinya, perilaku bullying akan diminimalisasi dan dapat dihindari.

5. Agendakan jadwal bermain

Jika anak Anda masih kesulitan untuk diterima oleh teman sebayanya, undanglah teman-teman sekolahnya dan tunjukkan perilaku yang terbuka. Hal ini bisa menjadi lahan berbaur bagi anak sekaligus kesempatan untuk berdiskusi dengan para orangtua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.