Sukses

Kecepatan Saat Jalan Kaki Bisa Prediksi Penyakit

Kecepatan berjalan ternyata memiliki arti lebih dari sekadar kepribadian

Liputan6.com, Jakarta Sepintas, mungkin kita akan mengira kalau orang yang jalan kakinya cepat memiliki energi tinggi. Di sisi lain, pejalan kaki yang lambat dianggap orang yang santai.

Namun kecepatan berjalan ternyata memiliki arti lebih dari sekadar kepribadian. Sebuah studi terbaru mengungkap bagaimana lambatnya seseorang berjalan bisa menjadi tanda risiko demensia pada orang dewasa.

Seperti dilansir Daily Star, Minggu (16/7/2017), studi tersebut melaporkan bahwa penurunan kecepatan berjalan dapat menjadi prediksi seseorang terkena gangguan kognitif. 

Untuk mengukur hal ini, tim peneliti mempelajari 175 orang dewasa berusia antara 70 dan 79. Tim lalu mengukur kecepatan berjalan mereka selama 14 tahun.

Pada awal penelitian, semua peserta menunjukkan kesehatan mental yang baik dan memiliki pemindaian otak normal. Namun, peserta penelitian yang berjalan melambat 0,1 detik atau lebih setiap tahun, 47% mengalami penurunan kognitif dibandingkan dengan peserta lainnya.

Bahkan semakin mereka lambat berjalan, mereka mengalami penyusutan otak dan masalah memori yang kompleks. 

Asisten profesor epidemiologi di University of Pittsburgh, Andrea Rosso, mengatakan, sepersepuluh detik adalah hal yang mungkin sepele, tapi hal ini tak bisa dianggap remeh. 

"Studi ini bisa membantu deteksi penurunan fungsi otak seiring dengan kecepatan berjalan. Jadi jika jalan nenek atau kakek Anda semakin melambat, studi ini bisa menjadi indikator awal sesuatu yang serius," ungkap Andrea.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.