Sukses

3 Langkah Deteksi Gangguan Bicara pada Anak

Ada tes untuk mengetahui anak alami gangguan bicara.

Liputan6.com, Jakarta Tanda-tanda gangguan bicara pada anak perlu diketahui sedini mungkin. Akan tetapi, diagnosis akurat untuk kondisi ini cukup sulit dilakukan kepada anak di bawah tiga tahun. Hal ini dikarenakan anak tampak baik-baik saja.

Namun, semakin anak bertambah besar, ketepatan diagnosis biasanya meningkat.

Kepala Kepala Divisi Pediatri, Departemen Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Luh Karunia Wahyuni, mengungkapkan, beberapa cara untuk mengidentifikasi adanya gangguan bicara pada anak.

  1. Perhatikan perkembangan komunikasi pada anak, apakah anak mampu berkomunikasi dengan normal atau tidak.
  2. Melihat bagaimana kesulitan proses komunikasi anak.
  3. Lakukan tes saat menemukan permasalahan gangguan bicara pada anak.

Tes atau skrining awal dilakukan menggunakan kuesioner guna mengetahui perkembangan anak, seperti Language Development Survey (LDS), MacArthur Communicative Development Inventories (CDIs), Ages and Stages Questionnaire (ASQ).

Jika hasilnya cenderung menunjukkan suatu gangguan komunikasi, dapat digunakan tes skrining berupa Clinical Linguistic Auditory Milestone Scale (CLAMS) dan Early Language Milestone (ELM) Scale, jelas dr Luh saat dihubungi Health Liputan6.com melalui surat elektronik (email) pada 26 Mei 2017.

Apabila ada kemungkinan anak benar-benar mengalami gangguan bicara, maka pemeriksaan lebih lanjut perlu dilakukan untuk meneliti penyebab agar proses penanganan dapat dijalani tepat waktu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.