Sukses

Mutu Protein dari Susu Lebih Baik Ketimbang Daging dan Ikan

Mengapa susu disebut baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan manusia?

Liputan6.com, Jakarta Mutu protein pada susu disebut yang terbaik di antara sumber makanan lain (daging maupun ikan). Kedudukannya setara dengan dua butir telur. Jadi, tidak mengherankan susu baik untuk proses tumbuh dan kembang manusia sejak lahir.

"Protein dengan mutu terbaik paling bermanfaat untuk pembentukan jaringan, untuk enzim-enzim, dan untuk komponen sistem imun," kata ahli gizi, Dr Marudut MPS dalam diskusi cerdas "Manfaat Susu untuk Perkembangan Tahap Kehidupan yang Optimal" pada Rabu, 7 Juni 2017.

Susu adalah hasil sekresi normal dari kelenjar susu mamalia yang diperoleh dengan cara pemerahan. "Istilah dari sekresi ini adalah saripati. Kalau sudah saripati, tentu kandungan gizinya sangat baik," kata Marudut.

Marudut yang juga seorang dosen di jurusan gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II mengatakan, kita jangan terkecoh karena mengetahui jumlah proteinnya. Sebab, jumlah protein tinggi belum tentu bermutu.

Telur dan kacang kedelai, misalkan. Kandungan protein dalam 100 gram atau setara dua butir telur hanya 12 gram. Sementara kandungan protein di 100 gram kacang kedelai bisa mencapai 34 gram protein. Namun, jika melihat mutu dari dua jenis protein ini, telur jauh di atas kacang kedelai.

"Mengapa protein kedelai tidak sebaik telur maupun susu? Karena protein kedelai kekurangan zat asam amino tertentu, sehingga dalam proses pembentukan jaringan itu tidak bisa maksimal," kata Marudut.

Sementara itu, protein susu maupun telur disebut di dalam ilmu gizi dengan protein sempurna atau komplet protein.

"Kualitas protein susu itu setara dengan kualitas protein telur. Artinya, di dalam membangun jaringan tubuh, sangat baik bila dibanding protein dari bahan-bahan lainnya," kata Marudut.

Minum susu sangat dianjurkan. Terlebih lagi, susu yang diperdagangkan saat ini umumnya sudah diperkaya dengan zat gizi. Seperti kalsium (bisa 420 mg dalam 200 ml), zink (1,3 mg dan bisa memenuhi 10 persen dari AKG), dan vitamin D.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.