Sukses

Orangtua Sebaiknya Tak Bacakan Dongeng Ini untuk Anak

Anak-anak umumnya senang apabila mendengar cerita dongeng, tapi ada sejumlah dongeng yang terlihat tak berbahaya namun sebaiknya dihindari.

Liputan6.com, Jakarta Anak-anak umumnya senang apabila mendengar cerita dongeng, tapi ada sejumlah dongeng yang terlihat tak berbahaya namun sebaiknya dihindari. Anda mungkin sewaktu kecil sering mendengarnya. Tapi, cerita tersebut tidak sesuai lagi karena mempromosikan nilai kuno yang kebanyakan ditulis abad ke-18.

Berikut beberapa dongeng yang sebaiknya orangtua tak membacakan untuk anak-anaknya seperti dikutip TheHealthsite, Minggu (30/4/2017):

1. Sleeping Beauty (Putri Tidur)

Cerita ini menjelaskan tidak apa-apa jika wanita tidak berkualitas asalkan cantik dan baik. Selain itu, cerita tersebut memperlihatkan wanita yang selamanya mengharapkan bantuan pria untuk menyelamatkannya.

Satu-satunya wanita yang mandiri di cerita tersebut adalah peri jahat. Dan cerita itu juga mengirimkan pesan menyetujui saat pangeran mencium Putri Tidur yang sedang tidur nyenyak.

2. Cinderella

Dalam dongeng, tokoh protagonisnya adalah gadis muda cantik yang disiksa saudara tiri yang cemburu. Ini memberikan pesan di benak anak-anak bahwa yang berwajah cantik yang berbudi luhur dan tidak jahat. Padahal penampilan seseorang tidak bisa dijadikan satu-satunya patokan mengenai kepribadiannya.

3. Little Mermaid (Putri Duyung)

The Little Mermaid merupakan kisah indah tentang cinta dan pengorbanan, namun mengirimkan pesan yang berbahaya dan regresif kepada gadis-gadis muda. Putri duyung menjual suaranya untuk mendapat sepasang kaki yang menyakitinya namun akhirnya patah hati.

Satu-satunya cara agar dia bisa mendapatkan suaranya dan kehidupan kembali adalah jika dia membunuh orang yang dia cintai. Cerita juga seperti memperbolehkan bunuh diri saat putri duyung memilih mengakhiri hidupnya sendiri, agar cinta sejatinya bisa hidup.

4. Little Red Riding Hood (Si Tudung Merah)

Kisah ini memperingatkan anak-anak untuk tak boleh berbicara dengan orang asing. Ceritanya terlalu gamblang menggambarkan kekerasan kepada anak kecil. Anak-anak yang mudah berempati menemukan cerita tentang nenek yang dimakan serigala dengan cara menakutkan. Dalam beberapa versi, serigala juga memakan gadis itu, dan ceritanya berakhir dengan pemburu yang menembaki serigala dan merobek perutnya untuk menyelamatkan sang nenek dan anak perempuannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.