Sukses

Kenali Sindrom Alice in Wonderland yang Tak Seindah Namanya

Siapa yang tidak mengenal Alice in Wonderland? Kisah ini ternyata dialami secara nyata oleh beberapa orang

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak mengenal Alice in Wonderland? Kisah yang terinspirasi dari novel karya Charles Lutwidge Dodgson ini menceritakan tentang seorang anak perempuan yang jatuh ke dalam lubang kelinci.

Pada satu titik, ia menemukan botol yang bertuliskan "minum saya". Dan setelah meminumnya, tubuhnya kemudian menyusut hingga ia bisa masuk ke dunia lain melalui pintu kecil.

Cerita ini fiksi. Namun apa yang Alice alami bisa terlihat nyata bagi sebagian orang. Bagi mereka, dunia tak terlihat seharusnya. Warna berubah, garis lurus menjadi bergelombang. Benda-benda mengambang. Dan waktu mungkin akan seperti berhenti atau mungkin bergerak cepat.

Pada 1955, seorang psikiater Inggris, John Todd menamakan kondisi aneh ini sebagai sindrom Alice in Wonderland (AIWS). Dia menggunakan istilah ini untuk menggambarkan gejala yang ia dengar dari orang-orang yang dirawat karena migrain dan epilepsi.

Gejala

Melansir WebMD, ada beberapa gejala dari episode AIWS, seperti:

- Bagian tubuh Anda atau hal-hal di sekitar Anda mungkin terlihat lebih besar, lebih kecil, lebih dekat, atau lebih jauh dari yang sebenarnya.

- Garis lurus mungkin terlihat bergelombang.

- Benda-benda tertentu terlihat bergerak.

- Benda tiga dimensi mungkin terlihat datar.

- Benda-benda mungkin berubah warna atau miring ke samping.

- Wajah mungkin terlihat terdistorsi.

- Warna dapat terlihat cerah ekstra.

- Orang-orang dan benda-benda dapat terlihat miring.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyebab

Penyebab

Dokter tidak yakin mengapa ada beberapa orang yang memiliki perubahan persepsi. Tapi kondisi ini bisa dimulai ketika anak-anak.

AIWS terjadi karena adanya perubahan bagian otak yang berhubungan dengan informasi sensorik--apa yang Anda lihat dan dengar. Perubahan ini mempengaruhi persepsi Anda tentang tubuh sendiri dan hubungannya dengan dunia sekitar.

AIWS sering terjadi sebelum, selama, atau setelah migrain. Tetapi juga dapat terjadi dengan kondisi lain:

- Epilepsi

- Infeksi seperti virus Epstein-Barr

- Stroke

- Depresi atau skizofrenia

Kondisi ini juga dapat terjadi setelah minum obat seperti sirup obat batuk, obat alergi, dan obat anti-kejang topiramate (Topamax).

Diagnosis

Jika Anda berpikir memiliki AIWS, Anda bisa mencari dokter ahli saraf untuk menangani masalah pada otak, sumsum tulang belakang, dan saraf. Dia akan bertanya tentang gejala dan riwayat Anda dari migrain.

Dia juga mungkin menyarankan beberapa tes seperti tes darah, Magnetic resonance imaging (MRI) dan Electroencephalogram (EEG).

Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk mengubah pola makan untuk mencegah migrain, meliputi:

- Konsumsi makanan segar seperti buah-buahan, sayuran, telur, ikan, daging, dan unggas.

-Konsumsi makanan 5-6 porsi lebih kecil setiap hari. Kelaparan dapat menyebabkan sakit kepala pada beberapa orang.

- Jauhi makanan yang memicu sakit kepala, termasuk alkohol, aspartam, keju, monosodium glutamat (MSG), dan daging olahan seperti hot dog dan daging.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini