Sukses

Setop Makan Banyak Garam untuk Hindari Pipis Malam Hari

Jumlah asupan garam yang kurang dapat mengurangi intensitas pipis di malam hari.

Liputan6.com, London, Inggris Orang yang sering bangun di malam hari akibat dorongan ingin pipis mungkin perlu mengurangi asupan garam sehari-hari.

Kondisi terbangun di malam hari untuk pipis, atau biasa disebut nokturia, jangan diabaikan. Bangun di malam hari hanya untuk pipis bisa menyebabkan tidur jadi terganggu.

Tidak mendapatkan tidur berkualitas dampaknya membuat kita mudah sekali stres, kelelahan, dan gampang marah.

Para peneliti dari Universitas Nagasaki mempresentasikan temuan mereka di kongres European Society of Urology di London, Inggris.

Mereka meneliti pasien yang mengonsumsi asupan garam tinggi dan masalah tidur selama tiga bulan setelah memberi mereka saran mengurangi garam dalam diet.

Rata-rata orang yang terbangun untuk pergi ke toilet lebih dari dua kali semalam hanya satu orang, ditulis dari BBC, Senin (27/3/2017).

Sebaliknya, sebanyak 98 orang dalam studi ini yang makan lebih banyak garam membuat frekuensi mereka pergi ke toilet lebih sering terjadi di malam hari.

Peneliti Dr Matsuo Tomohiro, mengatakan, penelitian yang lebih besar masih diperlukan. Prof Marcus Drake, seorang ahli nokturia dari University of Bristol mengungkapkan, jumlah orang yang makan garam pada umumnya tidak dianggap sebagai penyebab nokturia.

Biasanya dokter cenderung berfokus pada jumlah air minum yang diminum pasien sebelum tidur dan permasalahan pada kandung kemih dan prostat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jumlah garam

Jumlah garam

Orang dewasa di Inggris disarankan untuk makan tidak lebih dari 6g garam sehari. Anak-anak harus makan lebih sedikit garam, hanya 2g garam untuk usia 1-3 tahun, anak dari 7-10 tahun disarankan makan 5g garam.

Setelah usia 11 tahun, anak-anak dapat mengonsumsi garam hingga 6g. Untuk ketercukupan garam, Anda juga harus memerhatikan makanan yang dimakan.

Roti dan sereal dapat mengandung lebih banyak garam. Keju, keripik, dan saus pasta juga tinggi garam. Ketika membeli makanan, lihatlah angka kandungan garam per 100g pada kemasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.