Sukses

Pengobatan Alternatif, Penyebab Angka Kanker Payudara Tinggi

Karena takut dioperasi, pasien kanker payudara jalani pengobatan alternatif. Mereka datang ke dokter ketika sudah parah.

Liputan6.com, Jakarta Kanker merupakan penyakit mematikan yang perlu diperhatikan oleh banyak orang, terutama di umur 30 ke atas.

"Indonesia menempati urutan kedua tertinggi kematian akibat kanker di Asia Tenggara," ujar dr Aries Hamzah MKM dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Menurut Aries, data dari rumah sakit menyebutkan, kanker payudara merupakan jenis terbanyak yang diderita dari tahun ke tahun. Jumlah pasiennya juga terus meningkat dibandingkan jenis kanker yang lain.

Dengan meningkatnya kasus kanker payudara, meningkat pula biaya pengobatan. "Kasus yang paling mengkhawatirkan, pasien datang dalam kondisi terlambat," kata Aries , ketika ditemui Liputan6.com beberapa waktu lalu. 

Pemeriksaan sejak dini diperlukan untuk mengurangi frekuensi angka kematian pasien kanker. Salah satunya dengan SADARI (periksa payudara sendiri).

Aries mengatakan, memeriksa payudara bisa dilakukan setelah menstruasi berakhir di hari ketujuh atau ke-10. Hal ini dilakukan ketika payudara tidak sedang dalam keadaan sensitif.

Program lain yang bisa dilakukan adalah SADANIS (periksa payudara secara klinis) melalui dokter umum atau dokter spesialis kandungan. Hal ini dilakukan dalam tiga tahun sekali ketika umur di atas 20.

Pemeriksaan kanker payudara sejak dini dapat memperkecil risiko angka kematian dan tingkat harapan hidup yang lebih besar 98 persen, menurut National Cancer Institute.

"Jika perlindungan dini digencarkan maka pengobatan menjadi lebih ringan biayanya," kata Dr Bob Andinata SpB(K)Onk dari Rumah Sakit Kanker Darmais.

Sayangnya, sampai saat ini masih banyak pasien kanker memilih pengobatan alternatif karena menolak dioperasi. Menurutnya, pengobatan alternatif tidak seluruhnya dapat mengobati dan bisa untung-untungan antara sembuh dan tidak.

Jika kanker sampai pecah dapat berefek mematikan. Sel kanker yang telah pecah dapat menyebar ke organ tubuh lain. "Padahal yang menyebabkan kematian dalam kanker payudara bukan luka pada payudaranya," kata Dr. Bob.

Melainkan, ucap dia, sel kanker yang masuk ke dalam organ paru-paru, tulang, dan hati. Untuk itu kanker harus dicegah jangan sampai menyebar.

Jika terjadi perubahan pada bagian payudara seperti benjolan, perubahan ukuran atau bentuk, serta perubahan permukaan kulit dan puting payudara segera lakukan pemeriksaan.

Deteksi dini dapat meningkatkan angka harapan hidup pasien kanker payudara lebih lama.

Reporter: Aida Tifany

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.