Sukses

Jaga Kebersihan Kelamin, Perlukah Penis Diberi Pelembap?

Kebersihan kelamin sayangnya sering diabaikan pria, termasuk juga menjaga kondisi kelembapan pada penis.

Liputan6.com, Jakarta Kebersihan kelamin sering kali diabaikan oleh kaum pria. Setelah mencukur wajah, pria umumnya mengoleskan pelembap atau penyegar pada area yang dicukur. Lantas bagaimana dengan kelaminnya? Apakah pernah memberikan pelembab di penis?

Jawaban singkatnya umumnya tidak perlu. Pada laki-laki dan perempuan, alat kelamin memiliki kemampuan menjaga kelembabannya sendiri. Bahkan Anda mungkin kesulitan menemukan bagian tubuh yang lembabnya konsisten ketimbang alat kelamin.

Sebenarnya, penis yang kelembabannya berlebihan berisiko untuk kesehatan. Otoritas kesehatan Australia memperingatkan pria maupun wanita berisiko mengalami infeksi bakteri apabila tidak benar mengeringkan alat kelamin setelah berenang atau setelah berkeringat melewati hari yang panjang.

Meski kelamin tak perlu pelembap, kebersihan kelamin juga sangat penting. Termasuk membatasi pertumbuhan bakteri dan menjaga diri sendiri atau pasangan tetap sehat dan bahagia.

Berikut beberapa hal yang memengaruhi kebersihan kelamin pria, mengutip Alternative Daily, Selasa (7/2/2017):

1. Cuci penis dengan sabun biasa

Gunakan sabun biasa untuk mencuci penis. Masalah ini sebenarnya ditangani Dr. Darius Paduch yang merupakan urolog dan ahli kesehatan pria. Paduch kepada Buzzfeed mengatakan sebaiknya pria mencuci penis dengan sederhana, dengan sabun biasa.

Paduch merekomendasikan pria menjauhi sabun yang mengandung banyak bahan. Secara khusus, menghindari apa saja yang mengandung bahan kimia yang kuat, termasuk formula antibakteri.

Alasannya alat kelamin cukup halus. Kulit cukup sensitif. Bahan kimia yang kuat dapat dengan mudah mengganggu cara alami kulit kelamin dalam melakukan sesuatu. Wanita mungkin lebih menyadari fakta sederhana ini dibandingkan laki-laki, berkat tren douche dari tahun 1990-an.

Saat ini, kita tahu douching tidak membuat bersih. Bahkan, douching meningkatkan risiko IMS, infeksi bakteri seperti BV, trichomonas, infeksi ragi, dan bahkan kanker serviks.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pastikan penis tidak kering

2. Hindari penyebab penis kering

Mandi air panas dapat menyebabkan penis kering. Ada beberapa alasan mengapa pria sebaiknya mempertimbangkan pelembap. Beberapa pelumas dapat menyebapkan penis mengering setelah berhubungan, terutama yang pelumas berbasis air yang mengering menjadi bubuk tentu tidak nyaman. 

Ada juga beberapa alasan lain mengapa penis mungkin kering. Di iklim dingin, mandi air panas bisa membuat kulit kering, sedangkan faktor lingkungan lain seperti perubahan musim juga dapat menantang. Sementara itu, banyak produk kebersihan dapat mengeringkan kulit Anda, seperti sabun dan sampo.

Sebelum menggunakan pelembap, mempertimbangkan untuk mengubah masalah mendasar. Apabila mandi air panas menjadi kering, mencoba menghindari panas. Jika sampo Anda membuat jadi buruk, maka menggunakan produk yang berbeda.

3. Cek penyakit yang bisa menyebabkan penis kering

Sejumlah kondisi yang lebih serius juga bisa menyebabkan alat kelamin menjadi luar biasa kering. Misalnya, psoriasis yakni masalah kulit jangka panjang yang dapat membuat kulit gatal dan bersisik. Pelembab tidak akan menyembuhkannya. Tapi, bisa membantu mengelola gejala. Ada juga berbagai bentuk dermatitis yang dapat mempengaruhi alat kelamin dan pelembab juga dapat membantu mengatasinya.

Kekeringan juga bisa dari reaksi alergi. Jika kekeringan sangat parah atau menyakitkan, silakan ke dokter.

Membersihkan genital secara teratur bisa menjaga kesehatan penis. Paduch menganjurkan mencuci alat kelamin setiap kali mandi, yang harus sekali dalam beberapa hari (tidak setiap hari) dengan yang sabun biasa. .

Namun, jangan gunakan sabun secara langsung. Sebaliknya, busa di tangan Anda, kemudian menerapkan. Apabila penis Anda bereaksi buruk terhadap kebiasaan membersihkan Anda, kemudian mencoba sesuatu yang berbeda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini