Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Seks Saat Hamil, Mungkinkah Penis Ayah Mengganggu Bayi?

Banyak calon ayah merasa khawatir, jika melakukan seks saat istri hamil, penisnya akan menyakiti atau mengganggu bayi.

Liputan6.com, Jakarta Kehamilan dapat membuat Anda mempertanyakan hal-hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, terutama soal kehidupan seks. Misal, bisakah bayi merasakan organ intim sang ayah saat ibu hamil berhubungan seks?

Pasangan Anda mungkin khawatir soal penis akan menyakiti bayi, atau menganggu perkembangannya. Untuk penjelasan lebih lanjut, mula-mula Anda harus memahami anatomi kehamilan. Bayi Anda tumbuh cukup baik di dalam semacam 'kepompong' saat berada di rahim.

Sesuai yang ditulis Romper, Kamis (2/2/2017), cairan ketuban, dinding otot rahim, leher rahim, dan penyumbat lendir (mucus plug) mampu menjaga bayi Anda berkembang terpisah dari dunia luar. Penis tidak akan mampu mengenai bayi atau bahkan menyentuh rahim. 

Bayi Anda tidak akan tahu apa yang terjadi selama Anda berdua berhubungan intim. Seks dapat memberikan beberapa goncangan pada bayi tapi tidak akan yang terasa jelas bagi si kecil. 

Goncangan saat seks tidak akan jauh berbeda seperti pergerakan ibu berjalan naik tangga atau bekerja.

Pada dasarnya, jika kehamilan berjalan sehat dan tak ada larangan dari dokter, ibu hamil bisa berhubungan seks dengan aman, bahkan sampai hari melahirkan tiba. Bayi Anda tak akan merasakan atau bahkan tahu bedanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pantangan seks saat hamil

Pantangan seks saat hamil

Ada beberapa kasus saat seks tidak disarankan selama kehamilan. Kondisi ini adalah ketika Anda mengalami kondisi plasenta previa (letak plasenta abnormal), insufisiensi serviks (jaringan serviks lemah), atau berpotensi terjadi persalinan prematur.

Karenanya penting bagi ibu hamil untuk selalu memeriksakan kandungannya secara teratur. Dengan begini, dokter bisa memantau, apakah hubungan seksual masih boleh terus dilakukan, atau ada perubahan yang harus diterapkan.

Selain itu, air ketuban yang pecah menjadi ide yang baik untuk menghindari seks penetratif. Hal ini dikarenakan bisa membiarkan bakteri lain muncul.

Pada kondisi serius, satu-satunya cara bayi akan merasakan penis saat berhubungan seks adalah jika terjadi kelainan katastropikal--dan dokter pasti akan memberi tahu Anda jika ini terjadi. Secara keseluruhan, seks tidak akan berarti apa-apa bagi anak di dalam rahim.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.