Sukses

Peran Burung Seperti yang Dilepas Jokowi bagi Kesehatan Alam

Jokowi ingin keberadaan burung dan ikan di Istana Kepresidenan Bogor dan Kebun Raya dilindungi dan diperbanyak jumlahnya.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak hanya peduli terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia, beliau pun peduli terhadap kesehatan alam Indonesia. Terbukti Jokowi turut merawat ekosistem alam dengan melepas 190 ekor burung di lingkungan Istana Kepresidenan dan Kebun Raya Bogor pada Minggu, 3 Desember 2017.

Termasuk dalam 190 burung yang dilepas Jokowi itu antara lain berjenis burung kicau seperti Jalak Kebo, Jalak Nias, Jalak Biasa, Kapasan, Puter, Perkutut, Kutilang Sutra, Kutilang Biasa, dan Trucuk. Semua itu didapat Jokowi setelah blusukan bersama putranya, Kaesang, di Pasar Burung Pramuka, Sabtu (31/12/2016).

Setelah melepas 190 ekor burung itu tanpa protokoler Jokowi lantas menulis di akun Twitternya, "Hari ini saya lepas 190 ekor burung di Kebun Raya Bogor. Kita jaga terus ekosistem-Jkw."

Ini bukanlah pertama kalinya Jokowi melepas ratusan burung untuk menjaga ekosistem. Pada Februari 2015, beliau pernah melakukan hal serupa di Istana Merdeka dan Istana Kepresidenan Bogor. Tak hanya burung, ia juga melepas satwa lain seperti ikan dan kali ini kodok.

Menurut Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, Jokowi mengamati bahwa jumlah burung semakin berkurang, apalagi di Istana Kepresidenan Jakarta. Beliau ingin keberadaan burung dan ikan di Istana Kepresidenan Bogor dan Kebun Raya dilindungi dan diperbanyak jumlahnya.

Menjaga ekosistem memang penting karena terkait dengan kelangsungan hidup masing-masing makhluk hidup di dalamnya. Keberadaan salah satu spesies tergantung pada keberadaan spesies lainnya. Keberadaan satwa di alam membantu kehidupan manusia. Mengutip Onegreenplanet.org, berikut peran burung dan kodok bagi kesehatan ekosistem. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Burung dan Kodok

Burung

Burung memiliki peran ekologi yang luas, termasuk dekomposisi hutan, mengontrol jumlah hama serangga, daur ulang nutrisi, bio-indikasi untuk kesehatan ekosistem, penyerbukan tumbuhan, serta penyebaran benih secara alami. Bahkan jenis burung tertentu membantu mengisi udara serta menyuburkan tanah dengan cakar mereka.

Burung juga membantu kondisi ekosistem tetap seimbang meski kehadiran mereka tidak terlalu signifikan secara ekologi bagi manusia. Burung menginspirasi manusia dengan keindahan mereka. Bisakah Anda bayangkan bumi tanpa indahnya kicau burung atau warna-warni rupa mereka?

Kodok

Rupa kodok mungkin tak terlalu menarik bagi sebagian orang. Tapi keberadaannya bagi ekosistem sangat penting. Kodok berfungsi sebagai bio-indikator yang menunjukkan kesehatan ekosistem. Kulit kodok sangat berpori sehingga memungkinkan substansi di lingkungan untuk diserap ke dalam jaringan lemaknya.

Oleh karena satwa amfibi ini bisa hidup di darat dan air, kodok bisa "memberi tahu" apakah habitat mereka terkontaminasi atau tidak. Kodok merupakan hewan pertama yang akan bereaksi pada bahaya biologis dan membantu membantu manusia agar waspada.

Kodok juga membantu mengontrol serangga. Satwa ini juga merupakan sumber makanan spesies karnivora dan diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini