Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Minim Gejala, Waspadai 4 Penyakit Menular Seksual Ini

Anda bisa terkena empat penyakit menular seksual ini tanpa menyadarinya.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa jenis penyakit Sexually Transmitted Disease (STD) atau penyakit menular seksual terus meningkat. Berdasarkan laporan terbaru dari Centers for Disease Control (CDC), dari 2014 hingga 2015, kasus penyakit chlamydia meningkat 6 persen dan gonorrhea meningkat sekitar 13 persen.

Angka tersebut semakin membesar karena banyak orang tidak menyadari dirinya terinfeksi penyakit menular seksual. Pasalnya, penyakit berbahaya ini seringkali muncul tanpa gejala yang jelas.

Menurut pakar kesehatan seksual Debby Herbenick, penyakit menular seksual seringkali disebut silent epidemic karena mereka biasanya tidak memiliki tanda-tanda luar. Anda bisa terkena penyakit tersebut tanpa mengetahuinya.

Berikut ini adalah empat penyakit menular seksual yang paling sering terjadi dan minim gejala, dikutip dari laman Prevention, Minggu (11/12/2016):

1. Gonorrhea
Penyakit bakteri ini menular melalui vagina yang tidak terlindungi, mulut atau anal seks. Akibatnya, ini dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin, rektum atau tenggorokan Anda. Kondom hampir 100 persen efektif mencegah penularan penyakit ini.

Jika infeksi terjadi di tenggorokan atau rektum, kemungkinan tidak ada gejala apapun. Tetapi, jika gonorrhea terjadi pada penis, ini akan membuat penis berwarna kehijauan atau kuning, sensasi terbakar saat buang air kecil dan mungkin saja nyeri pada testis. Masalah ini biasanya terjadi tiga hingga lima hari setelah terkena paparan. Gonorrhea dapat menyebabkan sesuatu yang disebut epididimitis, peradangan testis yang dapat sebabkan infertilitas.

2. Chlamydia
Ini merupakan penyakit bakteri yang lain dan juga menular dengan cara yang sama seperti gonorrhea. Kondom juga menjadi cara efektif untuk mencegah penyakit menular seksual ini.

Chlamydia jarang memiliki gejala yang nyata baik pada perempuan ataupun laki-laki. Gejala yang mungkin muncul seperti keputihan yang tidak normal atau rasa seperti terbakar saat buang air kecil. Infeksi yang berat dapat membahayakan sistem reproduksi dan bahkan memerlukan operasi.  

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Herpes dan HPV

3. Herpes
Herpes pada organ intim disebabkan oleh dua virus yakni Herpes simplex type 1 (HSV1) yang biasanya menginfeksi mulut dan herpes simplex type 2 (HSV2) yang sering terjadi pada alat kelamin.

Kontak seksual dapat menularkan virus dari mulut ke organ genital atau sebaliknya, dari organ genital ke mulut. Virus ini dapat menular meskipun Anda atau pasangan tidak memiliki tanda-tanda penyakit ini.

Menggunakan kondom bisa membantu melindungi Anda tapi tidak secara keseluruhan. Kondom hanya dapat efektif mencegah penyebaran herpes. Ini terjadi karena virus dapat hidup di bagian kulit yang tidak terlindungi oleh kondom.

70 persen orang yang terinfeksi virus ini tidak memiliki gejala. Tapi, ada beberapa tanda yang mungkin bisa jadi gejala herpes seperti luka lepuh atau borok di kelamin ataupun merasakan beberapa rasa seperti terbakar atau gatal.

Ketika pertama kali terinfeksi, beberapa pasien akan mengalami demam, menggigil, pembengkakan kelenjar getah bening dan kelelahan.

4. HPV (Human Papillomavirus)
HPV adalah penyakit menular sekual yang paling umum terjadi. Ada dua jenis utama HPV yakni risiko rendah dan risiko tinggi. Risiko rendah biasanya hanya menyebabkan kutil pada kelamin. Sedangkan yang berisiko tinggi bisa menyebabkan kanker serviks.

HPV menular melalui hubungan seksual, seks oral atau kontak kulit ke kulit saat berhubungan seks. Menggunakan kondom dapat membantu mengurangi tetapi tidak menghilangkan peluang Anda terkena infeksi.

HPV hampir tidak pernah memiliki gejala yang terlihat. Banyak juga yang tidak menyebabkan kutil dan meskipun ada, biasanya berukuran kecil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.