Berhenti Jadi Dokter, Pria Ini Geluti Kuliner Serba Ganja

Liputan6.com, Jakarta Tinggal selangkah lagi bagi Chris Sayegh untuk menjadi dokter. Menginjak tahun kedua di University of California Santa Cruz, dia akhirnya memilih untuk meninggalkan jas putih agar bisa fokus menggeluti bidang kuliner dengan ganja.

Pria 24 tahun ini memang sangat mencintai ganja. Dia menganggap perubahan karir ini sangat menantang dan cukup menarik.

"Saya memiliki visi sendiri di dapur indah di seluruh dunia. Pada saat itu saya memutuskan untuk tidak membiarkan siapapun mengintervensi keputusan saya," katanya, seperti dimuat laman Metro.co.uk, Kamis (8/12/2016).

Menurut Chris, sejak ia mengubah keputusannya itu hidupnya berubah 180 derajat. Dulu ia hanya belajar agar bisa lulus ujian Kedokteran. Namun kini, dia yang bukan siapa-siapa harus bersaing dengan koki lain untuk mendapatkan masakan sempurna.

"Bekerja 15 jam sehari, enam hari seminggu dan saya merasa seperti sedang disiksa. Tapi ini semua mimpi saya," ujarnya.

Berkat kerja kerasnya dan idenya yang ajaib, dia kini menjadi pemilik dan kepala koki di restoran The Herbal Chef. Ia kerap menciptakan menu khusus ganja yang dimasukkan ke setiap hidangan.

Bagi Anda yang mau mencobanya, kata dia, tidak bisa sembarangan. Dia mengatakan, ganja hanya boleh dikonsumsi orang-orang yang bisa menunjukkan kartu riwayat medis tertentu. 

"Anda tidak akan pernah merasakan ganja dalam masakan saya kecuali saya secara khusus Anda ingin mencicipinya. Saya telah mengolahnya menjadi sebuah menu," katanya.

Chris berharap, hidangannya ini bisa membuat pengalaman tersendiri karena pengunjung bisa merasakan reaksi otak pada setiap ganja yang dicicipi. Tertarik? Chris menyebutkan, harga untuk setiap menu ganja $ 500 atau sekitar Rp6,6 juta per orang.