Tolak UU 100 Dokter di Grobogan Ikut Turun ke Jalan

Liputan6.com, Grobogan Di Hari Dokter Nasional 2016, bukan hanya di Jakarta para dokter yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan demo damai tapi juga di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah juga. Mereka menolak UU No 20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran.

Koordinasi aksi, dr. Jadmiko, mengatakan tiga peraturan yang ada terlihat tumpang tindih sehingga menyebabkan konflik antar dokter di pelayanan primer. Ini berpotensi untuk mendiskriminasi dokter umum yang menangani pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Untuk itu, para dokter mengusulkan untuk membuat rancangan UU (RUU) Perubahan no 20 tahun 2013 dengan memasukkan prioritas dalam program legislasi nasional (Prolegnas).

"IDI menyerahkan draft RUU Perubahan atas UU no 20 tahun 2013 disertai naskah akademik kepada Baleg DPR RI,” ungkap dr. Jadmiko, di acara demo di depan kantor Dinas Kesehatan, Senin (24/10/2016).

Para dokter desa ini berharap Dinkes mampu menjembatani keinginan mereka dengan mendorong DPR RI melakukan perubahan.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Kabupaten Grobogan, Djohari Angkasa, mengatakan setuju dengan pernyataan para dokter. "Pendidikan dokter sudah sembilan tahun maka jika harus tambah sekolah lagi dua tahun terlalu lama pendidikan yang harus mereka tempuh."

Namun, Djohari menekankan jika beberapa lulusan kedokteran tidak kompeten, dan belum memenuhi standarisasi kebutuhan kesehatan perlu adanya kompetensi. "Kalau ada yang tidak kompeten ya harus melakukan pendidikan tambahan."

Aksi demo ini diikuti sebanyak 100 dokter yang terdiri dari dokter umum, dokter muda, serta spesialis dengan memakai seragam putih. Mereka melakukan aksi jalan kaki sejauh dua kilometer dari kantor IDI ke kantor Bupati.

(Felek Wahyu)